REPUBLIKA.CO.ID,WESTBOROUGH -- Seiring dengan pertumbuhan pasar kendaraan listrik (EV) di Amerika Serikat, masyarakat Amerika semakin khawatir dengan apa yang akan terjadi pada semua baterai lithium-ion EV ketika sudah habis masa pakainya– meskipun industri daur ulang baterai kendaraan listrik sedang booming.
Sebuah studi baru yang dilakukan oleh perusahaan rekayasa bahan baterai Ascend Elements menemukan bahwa 71 persen orang dewasa AS mengatakan mereka khawatir tentang pembuangan baterai kendaraan listrik bekas, naik dari 54 persen pada tahun 2022.
Sekitar 56 persen responden survei mengatakan baterai kendaraan listrik akan menyebabkan "tempat pembuangan sampah beracun ," naik dari 48 persen pada tahun 2022. Kekhawatiran ini mungkin terkait dengan kesalahpahaman mendasar tentang daur ulang baterai kendaraan listrik.
Hampir 40 persen responden survei menganggap baterai lithium-ion EV tidak dapat didaur ulang, turun dari 47 persen pada tahun 2022. Studi tahunan ini dilakukan oleh sebuah perusahaan riset independen untuk mensurvei sampel acak dari 1.004 konsumen AS tentang keyakinan dan sikap mereka terhadap baterai lithium-ion. baterai ion dan kendaraan listrik. Margin of error +/-3% pada tingkat kepercayaan 95 persen.