Jumat 15 Dec 2023 16:19 WIB

Pandemi Sudah Berakhir, Kenapa Kasus Covid-19 Banyak Lagi?

Kasus Covid-19 kembali meningkat di 21 provinsi di Indonesia.

Seseorang bersin (ilustrasi). Bersin-bersin bisa menjadi salah satu gejala Covid-19, terutama yang disebabkan oleh varian baru.
Foto: Freepik
Seseorang bersin (ilustrasi). Bersin-bersin bisa menjadi salah satu gejala Covid-19, terutama yang disebabkan oleh varian baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencabut status pandemi Covid-19 sejak Mei 2023. Kini, kasus penyakit akibat infeksi SARS-CoV-2 itu kembali merebak.

Sebanyak 21 provinsi di Indonesia, termasuk DKI Jakarta, terpantau mengalami peningkatan kasus Covid-19. Apa yang membuat Covid-19 marak lagi?

Baca Juga

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebut ada tiga faktor yang menjadi penyebabnya. Salah satunya ialah peralihan musim alias pancaroba.

 

"Pancaroba atau peralihan musim membuat imunitas seseorang menurun akibat udara yang lembap," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (15/12/2023).

 

Selain itu, imunitas tubuh manusia juga turut menjadi faktor pendorong peningkatan kasus Covid-19. Ngabila menjelaskan antibodi Covid-19 mulai menurun enam bulan sesudah vaksinasi Covid-19.

Di samping itu, virus penyebab Covid-19 juga mengalami mutasi hingga memunculkan varian baru. Sebetulnya, meski virus bermutasi, sehingga lebih cepat menular, tetapi gejala yang muncul tidak lebih berat.

 

Merespons peningkatan kasus Covid-19, Ngabila menyebut bahwa fokus pemerintah ialah melindungi kelompok rentan. Caranya ialah dengan melengkapi vaksinasi dan melakukan deteksi kesehatan.

 

Ngabila menyebut, Covid-19 telah dinyatakan sebagai endemi pada Juni 2023, sehingga tanggung jawab utama ada pada diri masing-masing. Pemerintah juga akan tetap mengimbau dan menyediakan vaksinasi Covid-19.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement