Jumat 15 Dec 2023 19:10 WIB

Bulog: Stok Beras Kebutuhan Natal dan Tahun Baru Sangat Aman

Saat ini stok yang dikuasai Bulog mencapai 1,4 juta ton.

Warga Kelurahan Gedongkiwo mengambil bantuan beras di Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Selasa (14/11/2023).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warga Kelurahan Gedongkiwo mengambil bantuan beras di Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Selasa (14/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog memastikan bahwa stok cadangan beras pemerintah untuk kebutuhan Natal 2023 dan tahun baru 2024 sangat aman.

"Stok cadangan beras pemerintah yang dikuasi Bulog jumlahnya sangat aman untuk kebutuhan Natal dan tahun baru," ujar Manajer Humas dan Kelembagaan Perum Bulog Tomi Wijaya saat diskusi media di Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Baca Juga

Tomi menyampaikan, saat ini stok yang dikuasai Bulog mencapai 1,4 juta ton. Dengan jumlah tersebut, dan ditambah penugasan impor dari pemerintah, kebutuhan Natal dan tahun baru semakin terjaga. Stok 1,4 juta ton ini juga akan digunakan untuk penyaluran sampai dengan tahun depan guna mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat.

Bulog berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir 2023 sebanyak 1,5 juta ton. "Saat ini kami sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar, dan Kamboja. Selanjutnya kami juga akan menjajaki dengan India maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan", kata Tomi.

Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan dua instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras di Tanah Air melalui program bantuan pangan dan operasi pasar atau stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan jumlah total 1,1 juta ton hingga harga stabil.

Selanjutnya, saat ini juga sedang disalurkan beras bantuan pangan tambahan untuk Desember. Total beras bantuan pangan yang disalurkan selama 2023 sudah sebanyak 1,4 juta ton.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan langsung bantuan pangan di Malang, Jawa Timur, (14/12/2023), program ini akan diteruskan sampai dengan Maret 2024.

 

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement