REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkab Sukabumi memastikan penanganan dampak gempa bisa dilakukan secara maksimal. Terutama warga yang mengungsi ke tenda pengungsian sebanyaj 13 kepala keluarga (KK).
Seperti diketahui gempa dengan magnitudo 4.6 melanda Sukabumi pada Kamis (14/12/2023) pagi sekitar pukul 06.35 WIB. Dampak kerusakan paling banyak terjadi di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi dengan rata-rata rusak ringan.
"Pemkab Sukabumi mengambil langkah cepat penanggulangan bencana," ujar Wakil Bupati (Wabup) Sukabumi Iyos Somantri, Jumat (15/12/2023).
Bahkan, setelah gempa terjadi wabup langsung meninjau lokasi gempa beserta Dandim 0622 Sukabumi Letkol Inf Anjar Ari Wibowo. Dari laporan yang diterimanya kata Iyos, ada sebanyak 13 KK yang terdiri 53 jiwa terdampak. Hal ini jadi fokus untuk penanganan termasuk bantuan darurat dan aspek kesehatan.
Langkah prioritas pemerintah yang dilakukan saat ini kata Iyos, adalah berkoordinasi dengan pihak BMKG. Terutama dalam melakukan kajian kemungkinan di laksanakan relokasi tempat warga yang terdampak.
"Namun, kami akan melihat dan mengecek perkembangan di lapangan karena gempa terjadi sangat sering akhir-akhir ini," ungkap Iyos. Upaya lainnya yakni kemungkinan relokasi atau tidak warga yang terdampak
Setelah nanti ada kajian dari BMKG lanjuy Iyos, misalnya harus relokasi maka akan segera mencari tempat untuk relokasi. Selanjutnya terkait dengan kondisi kesehatan masyarakat yang terdampak selama ada pengkajian akan di upayakan bahwa pihak dari kesehatan harus hadir membantu untuk memfasilitasi.
"Selain kondisi kesehatan masyarakat, tempat hunian sementara juga harus di fasilitasi," imbuh Iyos. Pemerintah daerah akan memberikan bantuan melalui BNPB dan Dinas Sosial untuk masing-masing keluarga yang terdampak.
Sebelumnya, sebanyak 252 unit rumah warga di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bermagnitudo 4,6 pada Kamis pagi. Hal ini bersumber pada pendataan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.
"Ratusan rumah rusak itu tersebar di lima desa Kecamatan Kabandungan," ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Sukabumi Yudistira, Kamis.
Ke lima desa itu yakni Desa Cihamerang, Cipeuteuy, Tugubandung, Kabandungan dan Desa Mekarjaya. Dari data sementara itu, jumlah rumah warga yang paling banyak terdampak berada di Desa Cipeuteuy.
Yudistira merinci di Desa Cihamerang terdapat 41 rumah yang rusak dan dihuni oleh 41 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sebanyak 139 orang. Dari 41 rumah yang terdampak itu, 39 unit rumah diantaranya mengalami kerusakan ringan dan dua rumah diantaranya rusak sedang.
Berikutnya di Desa Cipeuteuy, terdapat sebanyak 137 unit rumah yang mengalami kerusakan. Rinciannya terdiri dari 38 unit rumah rusak ringan, 26 rusak sedang dan tiga rumah rusak berat.
"Di Desa Cipeuteuy ada dua unit fasilitas umum atau fasilitas sosial yang rusak dan dua titik jalan di Desa Cipeuteuy rusak atau mengalami retakan," ungkap Yudistira. Selanjutnya di Desa Tugubandung terdapat sebanyak 18 unit rumah yang rusak.
Diantaranya, 18 unit rumah rusak ringan dan 1 unit rumah rusak sedang. Berikutnya di Desa Kabandungan terdapat 37 rumah rusak dengan kategori rusak ringan. Puluhan rumah yang rusak di wilayah itu, diisi oleh 37 KK dan 130 jiwa.
Terakhir untuk di wilayah Desa Mekarjaya terdapat 19 rumah rusak yang diisi oleh 20 KK dan 70 jiwa. Data kerusakan rumah dampak dari guncangan gempa bumi ini, merupakan sementara.