Jumat 15 Dec 2023 21:37 WIB

Suhu Laut Memanas Akibat Perubahan Iklim, Terumbu Karang Terancam Memutih

Suhu laut yang panas dinilai akan memicu kerusakan pada terumbu karang.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Penyelam mengukur luas terumbu karang di laut (Foto: ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Penyelam mengukur luas terumbu karang di laut (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suhu darat dan laut yang terus memanas karena perubahan iklim mungkin akan menyebabkan pemutihan dan kematian karang secara massal pada 2024. Hal ini diungkap oleh ilmuwan dari University of Queensland, Australia, Prof Ove Hoegh-Guldberg.

“Dampak perubahan iklim terhadap terumbu karang telah mencapai fase uncharted territory atau belum dipetakan, dimana kita tidak mengetahui banyak hal dan tidak tahu bagaimana cara menyikapinya. Itu menimbulkan kekhawatiran bahwa kita mungkin berada pada titik kritis,” kata Hoegh-Guldberg seperti dilansir The Guardian, Jumat (15/12/2023).

Baca Juga

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal Science, para peneliti AS dan Australia mengatakan bahwa data historis tentang suhu permukaan laut selama empat dekade, menunjukkan bahwa gelombang panas laut yang ekstrem tahun ini mungkin merupakan pembuka dari peristiwa pemutihan massal dan kematian karang di seluruh Indo-Pasifik pada tahun 2024-2025.

Pemutihan karang massal terjadi ketika karang yang rapuh menjadi stres karena berbagai faktor, termasuk panas, sehingga menyebabkan mereka kehilangan alga coklat dan mengubahnya menjadi putih. Kondisi ini juga diperparah dengan terjadinya El Nino, yang menyebabkan rata-rata suhu permukaan laut global dari Februari hingga Juli 2023 menjadi terpanas yang pernah tercatat. Sejak tahun 1997, setiap kejadian El Nino telah dikaitkan dengan pemutihan karang secara global.