REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penurunan aktivitas bisnis di zona euro semakin mendalam pada Desember ini. Berdasarkan survei blok Eropa itu kemungkinan besar akan mengalami resesi.
Penurunan aktivitas bisnis semakin memburuk di Jerman dan Prancis. Hal ini terjadi di berbagai sektor jasa dan manufaktur.
Pada Kamis (14/12/2023) kemarin Bank Sentral Eropa memangkas prediksi pertumbuhan untuk 2023 dan 2024.
Komposit awal Purchasing Managers' Index (PMI) bank Jerman, Hamburg Commercial Bank yang dikumpulkan S&P Global, pada bulan ini 47.0, lebih rendah dari bulan November 47,6 poin. Penurunan ini mengacaukan ekspektasi jajak pendapat Reuters yang memprediksi adanya kenaikan menjadi 48,0.
Angka ini juga menandai bulan ketujuh PMI zona Eropa di bawah 50 yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi.
"Menurunnya komposit PMI zona euro di bulan Desember memberikan lebih banyak bukti ekonomi berada dalam resesi," kata pakar dari Capital Economics Andrew Kenningham Sabtu (16/12/2023).
Penurunan terburuk terjadi di Jerman, perekonomian terbesar di Eropa itu diperkirakan akan mengalami resesi pada akhir tahun ini. Selain aktivitas bisnis Prancis menurun lebih cepat dari diperkirakan, permintaan barang dan jasa perekonomian terbesar kedua di Eropa itu semakin memburuk.
Perekonomian Jerman menyusut sedikit pada tahun ini dan hanya tumbuh sedikit tahun depan. Pada Jumat (15/12/2023) kemarin Bundesbank mengatakan saat permintaan dari luar negeri melemah, subsidi pemerintah untuk transisi hijau dibatasi dan suku bunga semakin menekan aktivitas bisnis.
Perusahaan-perusahaan di sektor jasa Inggris yang sangat besar mengalami peningkatan pertumbuhan di bulan ini. Menunjukkan perekonomian memiliki momentum yang cukup untuk menghindari resesi setidaknya untuk saat ini.