REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) bagian dari Holding BUMN Danareksa mengambil langkah antisipatif dalam menghadapi lonjakan transaksi keuangan selama libur Natal dan tahun baru.
Direktur Operations Jalin Argabudhy Sasrawiguna dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (17/12/2023), menyebutkan, lonjakan transaksi keuangan diproyeksikan terjadi saat 21 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024.
Oleh karena itu, Jalin mempersiapkan dukungan operasional terhadap penyelenggaraan infrastruktur sistem pembayaran. Termasuk pengelolaan transaksi keuangan melalui jaringan LINK, seperti di kanal ATM & CRM, debit, serta kanal digital mobile banking, QRIS domestik, dan QRIS antarnegara.
"Jalin melakukan optimalisasi monitoring center, peningkatan kapasitas infrastruktur, analisis historis, serta strategi mitigasi dan pemulihan ketika menghadapi bencana alam," ujar Argabudhy.
Kesiapan untuk mendukung operasional bank dan fintech ketika periode Natal dan tahun baru, dilakukan lewat mitigasi risiko dan analisa data berbasis historis. Melalui implementasi pemantauan langsung akan dapat mendeteksi secara cepat anomali transaksi yang timbul agar tindakan pemulihan dapat segera dilaksanakan.
Selain itu, dengan model analisis data berbasis pemantauan historis, Jalin juga dapat memprediksi serta merencanakan kapasitas yang dibutuhkan untuk mengelola lonjakan transaksi selama periode Natal dan tahun baru.
"Posko 24/7 (24 jam 7 hari) yang kami dedikasikan selama Nataru hadir dengan tujuan melayani kebutuhan seluruh member perbankan dan fintech. Dengan harapan setiap isu operasional dapat segera ditangani dengan cepat dan tepat," kata dia.
Selain itu, lanjut Argabudhy, memperkuat keterlibatan dengan menyediakan dedicated liason untuk mendukung penuh setiap member. Tujuannya untuk memastikan terwujudnya transaksi yang aman dan nyaman bagi masyarakat selama menikmati liburan natal dan tahun baru kali ini.