REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Setiap Muslim hakikatnya bergantung kepada Allah swt, dengan selalu memanjatkan doa. Di kala senang, gunda, sedih, bingung, dan dalam kesulitan, setiap Muslim membutuhkan Tuhannya.
Doa-doa yang dipanjatkan pun selalu terkait dengan apa yang dihadapinya ketika itu. Saat merasa sempit, dalam kesulitan, dan masalah-masalah hidup, agar mampu melewatinya, sebagai Muslim, hendaklah memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menyelesaikannya.
Semakin sering seseorang berdoa, maka semakin besar pula kesempatan untuk mendapatkan ketenangan hidup. Disebutkan dalam Alquran surat Al Fatihah, bahwa Allah adalah satu-satunya tempat meminta pertolongan itu.
"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan,” (QS Al Fatihah ayat 5)
Doa ketika menghadapi masalah menumpuk
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ وَإِلَيْكَ الْمُشْتَكَى وَأَنْتَ الْمُسْتَعَانُ , وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Allahumma laka al-hamdu wa ilaika al-musytaka wa anta al-musta'aanu, wala haula wala quwwata illa billahi al-aliyyi al-adziimi.
"Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, hanya kepada-Mu Zat yang dimintai pertolongan. Dan Engkaulah yang bisa diminta pertolongan. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali Allah yang Mahatinggi dan Maha Agung.”
Doa ini berasal dari hadits riwayat Ath-Thabrani, yang mengajarkan doa meminta pertolongan kepada Allah dalam menghadapi segala masalah. Sebab, hanya Allah-lah yang memiliki kekuatan dan segala daya. Manusia lemah, bodoh, dan mudah terombang-ambing oleh masalah. Hanya Allah-lah yang mampu menuntaskan segala persoalan, menghilangkan segala kesusahan dan kesulitan.
Doa agar dijauhkan dari kesulitan hidup
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ
Yaa hayyu, yaa qayyuum, birahmatika astaghiitsu, ashlihli sya'ni kullah wa laa takilni ilaa nafsi tharfata 'ain.
"Wahai Zat yang Mahahidup, Wahai Zat yang terus-menerus mengurus makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan. Perbaikilah seluruh urusanku dan janganlah Engkau serahkan kepadaku meski hanya sekejap mata."
Ini merupakan doa yang diajarkan Rasulullah saw kepada putrinya, Fatimah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani. Selain itu, Rasulullah saw juga senantiasa membaca doa ini ketika merasakan kesulitan hidup.
Doa Memohon Kemudahan dan Dilapangkan (Doa Nabi Musa)
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
Rabbisyrahli shadri, wa yassirli amri, wahlul 'uqdatan mil-lisani, yafqahu gauli.
“Ya Allah, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku supaya mereka bisa mengerti perkataanku. (QS. Thaha ayat 25-28)
Doa ketika ditimpa kesusahan (doa Nabi Yunus)
لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
“Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.” (QS Al-Anbiya’ 87).
Ini merupakan doa Nabi Yunus yang dipanjatkan ketika beliau tengah berada dalam kesulitan di dalam perut ikan. Rasulullah juga mengamalkan doa ini ketika beliau sedang bersedih.