Rabu 20 Dec 2023 17:10 WIB

Wisatawan Diminta tak Beraktivitas di Zona Bahaya Merapi

Aktivitas vulkanik merapi masih cukup tinggi dengan status siaga atau level 3.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (12/12/2023). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 11 Desember 2023 pukul 00.00-24.00 WIB telah terjadi 24 kali guguran lava dengan jarak luncuran maksimal 1.900 meter ke Kali Bebeng dan tiga kali guguran lava dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah Kali Boyong, tingkat aktivitas Gunung Merapi Siaga (level III). A
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (12/12/2023). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 11 Desember 2023 pukul 00.00-24.00 WIB telah terjadi 24 kali guguran lava dengan jarak luncuran maksimal 1.900 meter ke Kali Bebeng dan tiga kali guguran lava dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah Kali Boyong, tingkat aktivitas Gunung Merapi Siaga (level III). A

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kawasan wisata di sekitar Gunung Merapi menjadi salah satu destinasi yang dapat menjadi pilihan bagi wisatawan untuk dikunjungi. Terlebih di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, dimana diperkirakan DIY akan kebanjiran wisatawan.

Meski begitu, Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto meminta agar wisatawan maupun warga untuk mematuhi rekomendasi untuk tidak beraktivitas di zona bahaya Merapi. Terlebih, aktivitas vulkanik merapi masih cukup tinggi dengan status siaga atau level 3.

"Taat juga untuk tak beraktivitas di radius tujuh kilometer dari puncak Merapi," kata Eko belum lama ini.

Eko menekankan agar dilakukannya pengawasan yang ketat agar tidak ada wisatawan yang masuk ke zona bahaya Merapi. Termasuk memastikan tidak ada kegiatan pariwisata di zona bahaya tersebut.