Kamis 21 Dec 2023 11:39 WIB

Bocah yang Tercebur di Kolam Masjid Al Jabbar Sempat Diduga Hilang

Berdasarkan keterangan saksi, polisi menyoroti soal pengawasan anak.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Kepala Polrestabes (Kapolrestabes) Bandung Kombes Pol Budi Sartono.
Foto: dok, Repubkika
Kepala Polrestabes (Kapolrestabes) Bandung Kombes Pol Budi Sartono.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Polisi mengumpulkan keterangan terkait kejadian bocah berusia empat tahun yang dilaporkan tercebur di kolam area Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung, Jawa Barat. Sebelum ditemukan meninggal dunia, bocah perempuan itu dikabarkan sempat diduga hilang.

Berdasarkan keterangan yang didapat polisi, peristiwa itu terjadi pada Ahad (17/12/2023), sekitar pukul 19.25 WIB. Menurut Kepala Polrestabes (Kapolrestabes) Bandung Kombes Pol Budi Sartono, kejadian bocah tercebur kolam itu baru dilaporkan beberapa hari kemudian. “Kejadian Ahad, dilaporkan Selasa (19/12/2023),” kata Kapolrestabes, Kamis (21/12/2023).

Baca Juga

Menurut Kapolrestabes, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi juga meminta keterangan dari orang tua korban, yang diketahui merupakan warga luar Bandung. Polisi masih mengumpulkan keterangan dari saksi.

Dari keterangan saksi sementara ini, Kapolrestabes mengatakan, bocah itu sempat diduga hilang. Ia juga menyebut soal dugaan kelalaian dari orang tua dalam pengawasan terhadap anaknya itu saat beraktivitas di area Masjid Raya Al Jabbar.

“Hasil keterangan saksi, memang kelalaian orang tua. Mungkin tidak mengawasi anaknya di bawah umur, empat tahun, dianggap hilang, ternyata tercebur di kolam,” ujar Kapolrestabes.

Kapolrestabes mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan keterangan terkait kejadian itu. “Masih dilakukan pemeriksaan saksi. Apakah ada unsur tindak pidana? Nanti dilihat,” kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement