Warga Palestina mengantri untuk mendapatkan makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, Jumat (22/12/2023). Badan bantuan internasional mengatakan Gaza menderita kekurangan makanan, obat-obatan, dan pasokan pokok lainnya akibat perang dua setengah bulan. (FOTO : AP Photo/Fatima Shbair)
Warga Palestina mengantri untuk mendapatkan makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, Jumat (22/12/2023). Badan bantuan internasional mengatakan Gaza menderita kekurangan makanan, obat-obatan, dan pasokan pokok lainnya akibat perang dua setengah bulan. (FOTO : AP Photo/Fatima Shbair)
Warga Palestina mengantri untuk mendapatkan makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, Jumat (22/12/2023). Badan bantuan internasional mengatakan Gaza menderita kekurangan makanan, obat-obatan, dan pasokan pokok lainnya akibat perang dua setengah bulan. (FOTO : AP Photo/Fatima Shbair)
Warga Palestina mengantri untuk mendapatkan makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, Jumat (22/12/2023). Badan bantuan internasional mengatakan Gaza menderita kekurangan makanan, obat-obatan, dan pasokan pokok lainnya akibat perang dua setengah bulan. (FOTO : AP Photo/Fatima Shbair)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JALUIR GAZA. -- Warga Palestina mengantre untuk mendapatkan makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, Jumat (22/12/2023).
Badan bantuan internasional mengatakan Gaza menderita kekurangan makanan, obat-obatan, dan pasokan pokok lainnya akibat perang dua setengah bulan.
Anak-anak yang mengungsi ke Gaza selatan sangat mengalami kelaparan lantaran keterbatasan makanan.
Abu Salah, seorang dokter layanan primer di Rafah, mengatakan penurunan berat badan dan anemia adalah hal biasa dan orang-orang sangat lemah dan mengalami dehidrasi, sehingga lebih rentan terhadap infeksi dada dan penyakit kulit.
Bayi dan anak-anak merupakan kelompok yang paling berisiko dan pertumbuhan mereka akan terpengaruh akibat keterbatasan pangan ini.
sumber : AP Photo/Fatima Shbair
Advertisement