Ahad 24 Dec 2023 01:09 WIB

Produk Mi 'Srimi Bantul, Dukung Inovasi-Ekonomi Lokal dari Hulu ke Hilir

Dinas Koperasi dan UMKM DIY mengadakan pelatihan pembuatan mi instan dari mocaf.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Produk mi
Foto: Dokumen
Produk mi

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Produk mi 'Srimi' yang terbuat dari mocaf atau Modified Cassava Flour menjadi langkah maju Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY, dalam memberikan alternatif pangan sehat untuk masyarakat.

Lurah Sriharjo, Titik Istiyawatun Khasanah menjelaskan, inovasi ini didukung dan difasilitasi Dinas Koperasi dan UMKM DIY yang sekaligus dalam rangka Hari Peringatan Keistimewaan DIY.

"Mi ini berangkat dari idealisme bahwa masyarakat kita bergantung pada gandum, sehingga bagaimana kita mencari alternatif lain selain gandum yang ada di sekitar kita, yaitu ketela,” jelas Titik dalam peluncuran Produk Unggulan ‘Srimi’, mi instan yang terbuat dari tepung mocaf.

Produk ini merupakan salah satu olahan dari BUMKal Sri Rejeki, Kalurahan Sriharjo Imogiri. Lebih lanjut, Titik menjelaskan, pada 2021 Dinas Koperasi dan UMKM DIY mengadakan pelatihan pembuatan mi instan dari mocaf.

Berlanjut pada 2022 dilakukan pengadaan alat, termasuk alat pemasaran online. “Kami masih terus melanjutkan pengembangan inovasi pada produk ini, termasuk pada kemasan yang diharapkan ramah lingkungan,” ujar Titik.

Sejalan dengan yang disampaikan lurah Sriharjo, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menuturkan, Indonesia adalah negara yang kaya dan subur. Tanaman ketela jika dimanfaatkan nyatanya lebih sehat dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dari hilir hingga hulu.

“Oleh karenanya saya turut berbahagia kepada masyarakat yang secara bergotong royong bersama pemerintah setempat untuk memajukan Kalurahan Sriharjo,” kata bupati.

Halim juga menjelaskan, Bantul berhasil masuk dalam jajaran kabupaten kreatif dalam kategori kriya. Ia menganggap kekuatan masyarakat Bantul ada pada daya inovasi dan kreasinya yang terus berkembang dan lestari.

Salah satunya pengembangan teknologi mocaf ini. “Semoga dengan adanya kegiatan ini Sriharjo dapat terus mengembangkan potensi-potensinya dan pengembangan tepung mocaf tersebut dapat mencukupi permintaan pasar di kemudian hari,” ujarnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement