Selasa 26 Dec 2023 15:10 WIB

Johnson&Johnson Tambah Diboikot, Mantan Petinggi Serukan Pembunuhan Warga Palestina

Johnson and Johnson didompeng oleh Vanguard, Blackrock.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Kantor Johnson & Johnson
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak kelompok hak asasi manusia (HAM) telah menyerukan boikot terhadap perusahaan raksasa di bidang layanan kesehatan dan barang konsumsi, Johnson & Johnson atas keterlibatannya dalam mendukung aksi penjajahan Israel terhadap Palestina.

Bagai diingatkan kembali untuk diboikot, Mantan Wakil Presiden Johnson & Johnson Sam Maldonado memicu kembali gelombang tersebut dengan ujaran kebenciannya di media sosial. Ia meminta pemerintah Israel untuk membunuh semua warga Palestina.

Baca Juga

"Wakil Presiden Sam Maldonado berkata: Mungkin Bibi (Perdana Menteri Israel) menerima pesan dari Tuhan untuk membunuh semua warga Palestina," ujar Sam seperti dilansir dari akun X, @SouthAsiaIndex pada Selasa (26/12/2023).

Dalam LinkedIn-nya, Sam menulis bahwa orang-orang mungkin menyebut ini pembersihan etnis atau genosida, tetapi, dia katakan, orang-orang terpilih tahu bahwa ini adalah ketaatan kepada Tuhan.

photo
Tangkapan layar unggahan akun LinkedIn milik Sam Maldonado, eks vice president Johnson & Johnson, tentang genosida di Palestina. - (Tangkapan layar)

Kelompok HAM mengatakan Johnson & Johnson pantas mendapat boikot lantaran tak punya keberanian memecat Sam atas pernyataannya tersebut.

Dalam laporan Watanserb, akun 'Islamic Affairs' mengumpulkan komentar Sam tentang Gaza dari akun resminya dalam sebuah video, dan menggambarkannya sebagai komentar yang mengerikan. Dalam video tersebut, Mantan Wakil Presiden Johnson & Johnson yang sudah mengundurkan diri pada 2022 itu mengakui perlunya memusnahkan semua orang di Gaza mengutip teks agama Taurat yang dipalsukan.

Akun tersebut juga melampirkan serangkaian komentar Wakil Presiden Johnson di platform LinkedIn, di mana ia secara terbuka menyerukan pembunuhan terhadap semua orang, khususnya menargetkan seluruh penduduk Gaza tanpa kecuali.

Islamic Information Foundation, yang berbasis di Inggris, memasukkan nama Johnson & Johnson di antara 140 merek global populer dalam Kampanye Boikot terhadap perusahaan-perusahaan yang mendukung agresi Israel terhadap warga Palestina di Gaza.

Seberapa erat hubungan Johnson & Johnson dengan Israel...

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement