REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Kasus stunting di Kabupaten Bandung Barat disorot karena memiliki persentase yang besar yaitu 20 persen. Oleh karena itu, penerima program keluarga harapan (PKH) harus dapat mengantisipasi dini stunting dengan memaksimalkan program itu.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily, meminta dana PKH digunakan untuk keperluan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Salah satunya bagaimana mengantisipasi agar stunting tidak terjadi. “Stunting di KBB 20 persen, jika ada PKH untuk ibu hamil tolong gunakan untuk membeli makanan bergizi, susu, dan protein,” ucap dia di acara bersama penerima PKH di Bandung Barat belum lama ini melalui keterangan resmi yang diterima, Rabu (27/12/2023).
Ia mengatakan, masyarakat harus dapat memanfaatkan program PKH untuk peruntukannya. Mereka yang berpenghasilan di bawah rata-rata dapat memenuhi kebutuhan dasar. “Masyarakatnya sehat, bisa sekolah dan bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan fisik bisa hidup secara normal," kata dia.
Ia menyebut dana program PKH dapat digunakan untuk keperluan ibu hamil, ibu menyusui, dan balita agar terlepas dari masalah stunting. Kemudian anak sekolah, lansia, dan disabilitas.
Ace menyoroti masalah yang dihadapi Indonesia saat ini stunting yaitu gagal tumbuh kembang anak secara sempurna akibat kekurangan gizi dan nutrisi kronis. Anak yang terkena stunting memiliki fisik tidak sempurna dan IQ rendah. “Tidak boleh lagi di Sindangkerta, Gununghalu, Rongga, ada anak yang tumbuh kembangnya tidak sempurna gara-gara kekurangan gizi," kata dia.
Ia meminta dana PKH pun digunakan untuk pendidikan, lansia. Ace menyebut anggaran PKH mencapai Rp 29 triliun dengan tujuan masyarakat berpenghasilan rendah agar punya akses terhadap kesehatan, pendidikan, lansia, dan disabilitas hidup normal.