REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming beri respon soal hasil survei dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Di mana, hasil survei tersebut pasangan 02 unggul daripada paslon lainnya.
Dari informasi yang dihimpun Republika, Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjojanto mengungkapkan hasil survei internal ternyata capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menempati posisi pertama dengan elektabilitas sebesar 41,1 persen. Disusul Ganjar di posisi kedua dengan 37 persen, dan Anies di angka 21,7 persen.
Menanggapi hal tersebut, Gibran menepis hal tersebut. Ia juga berkelakar kalau dirinya itu 'cupu'.
"(Survei internal TPN lebih tinggi dari Ganjar) Enggak lah, saya ini cupu saja kok," kata Gibran, Jumat (29/12)
Disinggung apakah hasil survei tersebut lantaran di internal TPN masih banyak yang mendukung putra sulung presiden Jokowi tersebut, ia menepis hal tersebut. Namun, ia tak berkomentar lebih jauh.
"(TPN masih banyak yang dukung Pak Gibran) Enggak lah, enggak," katanya.
Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, mengatakan bahwa pihaknya mencermati berbagai hasil survei yang ada. Namun, dari semua survei tersebut, ia mengambil kesimpulan bahwa adanya "kolam" suara dari pemilih Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia memberi contoh, tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi hingga saat ini masih stabil di kisaran 70 hingga 80 persen. Namun rupanya, angka tersebut tidak semuanya lari ke pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang elektabilitasnya berkutat di 30 hingga 38 persen.
"Berarti ada miss 40 persen, nah miss 40 persen ini yang kami perhatikan larinya ke mana. Itulah opportunity (kesempatan) kami," ujar Andi di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Rabu (27/12/2023).
Di samping itu, TPN juga sudah merekam adanya peningkatan suara terhadap Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Jika mengacu pada jumlah suara empat partai politik pengusungnya, pasangan nomor urut 3 itu sudah mengantongi 25,56 persen suara.
Adapun saat ini, elektabilitas Ganjar-Mahfud dalam banyak hasil survei berkutat pada angka 28 hingga 34 persen. Data tersebut menunjukkan adanya pemilih yang suaranya masih dapat berpindah, termasuk pemilih Jokowi.
"Baseline dari partai yang bertambah dari 25 mengarah ke 35 persen, disertai penurunan minus 40 persen dari approval rating-nya Pak Jokowi 78 (persen) ke arah rata-rata suara Prabowo-Gibran itu 38. Nah itu yang benar-benar kami perhatikan," ujar Andi.