REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrurrozi mengimbau masyarakat tidak menyalakan petasan pada saat merayakan tahun baru 2024.
Menurut Gus Fahrur, sapaan akrabnya, merayakan sambil berdzikir lebih baik ketimbang melakukan hal yang bisa berbahaya dan mengganggu orang lain.
“Ya, sebaiknya di isi kegiatan yang positif, semisal tafakur dan berdzikir kepada Allah SWT, hindari kegiatan hura-hura yang tidak perlu,” ujar Gus Fahrur kepada Republika, Jumat (29/12/2023).
Merayakan pergantian tahun bersama keluarga dan kerabat terdekat, menurutnya, tentu lebih baik. Misalnya, dengan bakar ikan, bakar jagung, dan kegiatan positif lainnya.
Hal ini ia tujukan karena setiap pergantian tahun, banyak sekali muda-mudi yang merayakannya dengan berpesta pora, mabuk-mabukan, atau melakukan maksiat. Perbuatan-perbuatan itu sangat terlampau jauh dari ajaran agama Islam dan berdosa.
“Kalau mau bergembira bersama keluarga ya boleh saja, asal positif dan tidak maksiat. Semisal bakar ikan bersama saudara dan tetangga,” jelasnya.
Gus Fahrur menambahkan sebaiknya pergantian tahun ini tidak hanya dimaknai sebagai kesenangan semata, tetapi sebagai momentum untuk muhasabah diri. “Pergantian tahun bagi kita adalah tahun Hijriyah, tentunya muhasabah diri itu lebih baik, melakukan introspeksi usia yang telah lewat dan berusaha memperbaiki diri sendiri ke depannya,” tambah Gus Fahrur.