REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapten Tim Nasional Pemenangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Marsdya (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus, mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melakukan investigasi atas pengiriman surat suara Pemilu 2024 di Taiwan, yang tiba lebih awal sebelum jadwal.
Dia ingin masalah itu dituntaskan. "Nanti Bawaslu yang mengecek," kata Syaugi di Jakarta, Sabtu (30/12/2023).
Menurut Syaugi, verifikasi di lapangan perlu dilakukan oleh Bawaslu supaya masyarakat mengetahui alasan jelas dibalik pengiriman surat suara yang lebih awal dari jadwal yang ditentukan dalam peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) supaya tidak menimbulkan kecurigaan.
Dia ingin masalah itu diselesaikan agar tak timbul kecurigaan macam-macam di masyarakat. "Kira-kira masyarakat anggapnya gimana? Belum waktunya sudah ada," kata Syaugi.
Sebelumnya, terkait surat suara tiba lebih awal di Taiwan pada Selasa (26/12/2023), KPU mengatakan, telah menerima surat klarifikasi yang berisi permohonan maaf dari Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Taipei.
Menurut KPU, alasan pengiriman surat suara 'prematur' itu karena pertimbangan hari libur di Taiwan serta peringatan Tahun Baru Imlek pada 8-14 Februari 2024.
Sehingga, kantor pos tidak bisa mengirim surat suara kembali pada saat itu.
Berdasarkan PKPU Nomor 25 Tahun 2023 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilu, pengiriman surat suara kepada pemilih di luar negeri melalui metode pos dilakukan pada 2-11 Januari 2024.
Namun, PPLN Taipei telah mengirim surat suara ke pemilih pada 18-25 Desember 2023. KPU RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.