Sabtu 30 Dec 2023 20:17 WIB

JSI Sumsel Gelar Doa Syukur dan Dzikir Bersama 

Doa syukur dan dzikir digelar terkait penutupan tahun 2023.

JSI Sumsel Gelar Doa Syukur dan Dzikir Bersama 
Foto: Dok Republika
JSI Sumsel Gelar Doa Syukur dan Dzikir Bersama 

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG -- Jaringan Santri Indonesia (JSI) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) menutup akhir tahun 2023 dengan menggelar Do'a dan Dzikir bersama Ulama dan masyarakat.

Kegiatan bertajuk "Bersyukur Atas Keberkahan dan Doa untuk Masa Depan Bangsa yang lebih baik," dihadiri ribuan jamaah. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Modern IGM Al-Ihsaniyah, Sabtu (30/12/2023).

Baca Juga

Ketua Dewan Penasihat DPP Jaringan Santri Indonesia (JSI) Marzuki Alie hadir mewakili Ketua Dewan Pembina JSI Prabowo Subianto yang tidak sempat hadir menyampaikan beberapa pesan kepada masyarakat.

Pertama, Marzuki menuturkan menjelang akhir tahun 2023 dan masa pencoblosan pilpres pada 14 Februari 2024 mendatang, berharap dapat berlangsung lancar dan damai serta terpilih pemimpin yang terbaik bagi Bangsa Indonesia.

"Pertama saya menyampaikan salam dari Ketua Dewan Pembina Jaringan Santri Indonesia, Pak Prabowo pertama beliau minta maaf karena nggak bisa hadir, saya mewakili atas nama ketua dewan pembina menyampaikan beberapa pesan pertama beliau minta doa, doa agar Pemilu 2024 yang akan datang tanggal 14 Februari dimudahkan jalannya oleh Allah untuk menjadi pemimpin nasional, menjadi presiden Republik Indonesia," ujar Marzuki, dalam sambutannya.

Kedua, Marzuki menyampaikan dalam kontestasi sering terjadi perbedaan pilihan, namun dengan perbedaan itu masyarakat diminta untuk tidak saling memfitnah, menjelek-jelekkan dan bermusuhan.

"Artinya apa yang namanya kontestasi kompetisi politik pasti ada perbedaan pilihan, beliau berpesan jaga kerukunan itu yang pertama, biarkan siapapun yang mau memfitnah, membully menjelek-jelekkan itu biarkan saja," paparnya.

"Orang mau memfitnah mau mengajak bermusuhan biarkan saja, tidak usah kita layani itu pesan yang kedua dari Pak Prabowo," sambungnya.

Marzuki menjelaskan Prabowo meskipun sering difitnah, dijelek-jelekkan, bahkan dikhianati tidak pernah membalasnya.

Dikatakan Marzuki, Prabowo lebih suka membangun persaudaraan, persatuan daripada harus bermusuhan.

"Artinya apa di dalam kontestasi ini dibangun persahabatan, persaudaraan, kerukunan silahkan pilih yang mana, kami memilih calon yang menurut kami calon yang terbaik yang akan membawa Indonesia maju di masa yang akan datang," ucapnya.

Ketiga, kata Marzuki, Prabowo mengajak masyarakat untuk terus bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang Allah S.W.T berikan kepada masyarakat dan Bangsa Indonesia.

"Kita wajib bersyukur apapun kejadian kita wajib bersyukur niscaya Allah akan menambah nikmat, bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah, nikmat kesehatan, kita bisa hadir di tempat ini, kita bisa bersilaturahim itu nikmat," tambahnya.

Oleh karena itu Prabowo menginisiasi terbentuknya JSI sebagai wadah selain untuk berdakwah juga sebagai sarana untuk mengingat kan masyarakat agar senantiasa berdzikir dan bersyukur.

"Beliau menginisiasi acara doa dan dzikir akhir tahun ini beliau yang menginisiasi bukan kami, sebagai ketua dewan pembina (Prabowo) beliau menginisiasi untuk JSI melaksanakan doa dzikir syukur akhir tahun itu yang diminta oleh beliau, pesan yang ketiga agar kita senantiasa bersyukur terhadap semua nikmat Allah agar bangsa ini selalu dikucurkan nikmatnya oleh Allah," urainya.

"Supaya bangsa ini tetap maju ke depan menuju masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur secara merata," lanjutnya.

Dan pesan keempat dari Prabowo, Marzuki menyampaikan hendaknya masyarakat tidak mencela para pemimpin nya, sebab para pemimpin Indonesia sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara.

Oleh sebab itu, menurut mantan ketua DPR RI itu pembangunan oleh presiden-presiden sebelumnya harus diapresiasi dan dilanjutkan.

"Pembangun itu wajib dilanjutkan siapa yang akan melanjutkannya? yang akan melanjutkannya Prabowo yang nyata-nyata yang menyebutkan yang berjanji akan melanjutkan apa yang telah dikerjakan oleh Bapak Joko Widodo," tegas Marzuki.

Sementara itu, Ketua Umum DPP JSI Ust. H. Shofwatillah Mohzain menuturkan kegiatan ini sengaja diadakan sebagai bentuk rasa syukur dan dzikir sebagai refleksi untuk menyiapkan tahun berikutnya dengan menjadi lebih baik.

"Diawali dengan tasbih dengan dzikir itulah ungkapan syukur kita kepada Allah Karena Allah sudah memberikan nikmat kepada kita sehat jasmani dan rohani sehingga kita kumpul di tempat ini alhamdulillah," bebernya.

Shofwatillah menerangkan kegiatan ini merupakan yang ke enam setelah sebelumnya telah dilaksanakan di lima provinsi lainnya.

"Dzikir akhir tahun doa bersama Jaringan Santri Indonesia ini adalah yang ke-6 setelah kita adakan acara ini di beberapa provinsi di Indonesia yang pertama diadakan di Kota Serang, Provinsi Banten yang kedua di Brebes, Jawa Tengah kemudian selanjutnya di Bangka Belitung," ucapnya.

"Kemudian di Bengkulu dan terakhir di Jambi barulah hari ini di Sumatera Selatan alhamdulillah dari sekian banyak tempat Sumatera Selatan memecahkan rekor sampai 10.000 lebih yang hadir pada hari ini Masya Allah tabarakallah," tambahnya.

Dikatakan Shofwatillah nantinya kedepan kegiatan JSI tidak sebatas di 6 wilayah tetapi berkembang ke wilayah lainnya di seluruh Indonesia.

"Insyaallah akan disebarkan lagi ke seluruh penjuru kabupaten kota agar untuk bermanfaat bagi umat JSI adalah Jaringan Santri Indonesia yang bergerak di bidang dakwah yang bergerak di bidang dzikir dan doa dan juga pendidikan agama Islam dan lainnya," urainya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement