REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran menjelaskan bahwa Allah SWT melapangan rezeki dan menyempitkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki. Sebab Allah SWT mengetahui mana yang lebih maslahat bagi hamba-hamba-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اَللّٰهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
Allah melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rezeki) baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS Al-Ankabut Ayat 62)
Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah SWT berfirman, menegaskan bahwa Allah adalah Tuhan yang tiada Tuhan selain Dia. Dikatakan demikian karena orang-orang musyrik menyembah selain Allah, padahal mereka mengakui bahwa Allah sendirilah yang menciptakan langit, bumi, matahari, dan bulan. Allah juga yang menundukkan siang dan malam.
Orang musyrik juga mengakui bahwa Allah yang memberi rezeki kepada hamba-hamba-Nya. Allah yang menentukan ajal mereka yang berbeda-beda, juga yang memberikan rezeki kepada mereka yang berbeda-beda.
Maka, terjadilah perbedaan di antara mereka dalam hal rezeki, ada yang kaya dan ada yang miskin. Allah Maha Mengetahui apa yang lebih maslahat bagi masing-masing dari mereka.
Allah mengetahui siapa yang berhak...