Selasa 02 Jan 2024 06:12 WIB

Mau Dapat Syafaat di Hari Kiamat? Rajin-Rajin Lakukan Ini

Umat Islam mendambakan keselamatan dan hadirnya syafaat ketika kiamat.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Tanda-tanda kiamat yang sudah terjadi.
Foto: republika
Tanda-tanda kiamat yang sudah terjadi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Umat Islam mendambakan keselamatan dan hadirnya syafaat ketika kiamat. Maka salah satu caranya adalah jangan pernah bosan melakukan amalan shalih. 

Bahirul Amali dalam buku Agar Orang Sibuk Bisa Menghafal Alquran menjabarkan lima keistimewaan para pembaca Alquran. 

Baca Juga

Pertama, menjadi hamba yang istimewa. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah memiliki keluarga dari golongan manusia." Para sahabat kemudian bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah mereka?" beliau menjawab, "Mereka adalah orang yang dekat dengan Alquran. (Mereka adalah) keluarga Allah dan hamba istimewa." (HR Ibnu Majah). 

Kedua, mendatangkan ketenteraman dan rahmat-Nya. Rasulullah bersabda, "Dan tidaklah suatu kaum berkumpul di sebuah rumah di antara rumah-rumah Allah (yaitu masjid) di mana mereka membaca dan mempelajari Alquran, melainkan turun ketentraman atas mereka, rahmat meliputi mereka, dan para malaikat memenuhi majelis mereka. Dan Allah menyebut-nyebut mereka pada siapa yang ada di sisi-Nya." (HR Muslim). 

Ketiga, memberikan syafaat di hari kiamat. Rasulullah bersabda, "Bacalah Alquran karena ia adalah pemberi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat." (HR Bukhari dan Muslim). 

Keempat, perbandingan keutamaan orang yang mahir dan terbata-bata. Sayyidah Aisyah menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang membaca Alquran dengan terbata-bata karena sulit makana akan mendapatkan dua pahala." (HR Bukhari dan Muslim). 

Kelima, kebaikan yang berlipat ganda. Abdullah bin Mas'ud menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (Alquran), maka dia mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan itu bernilai sepuluh kebaikan semisalnya, aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, akan tetapi alif itu satu huruf, lam itu satu huruf, dan mim itu satu huruf." (HR Tirmidzi). 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement