Selasa 02 Jan 2024 11:22 WIB

Gempa Sumedang, Pakar ITB Ingatkan Waspadai Gempa yang Tak Telalu Besar

Waspadai kekuatan gempa yang tidak terlalu besar tapi dapat timbulkan kerusakan

Sejak awal tahun 2021, BNPB mencatat sudah ada 221 bencana yang terjadi di Indonesia
Foto: istimewa
Sejak awal tahun 2021, BNPB mencatat sudah ada 221 bencana yang terjadi di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Gempa bumi dengan kekuatan 4,8 Magnitudo mengguncang Sumedang dan sekitarnya tepat di malam pergantian tahun, Ahad (31/12/2023) malam. Guncangannya pun terasa hingga Bandung, Subang, Garut, Cirebon, dan beberapa kawasan lainnya di Jawa Barat (Jabar).

Berdasarkan informasi resmi dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menyatakan lokasi gempa berada di koordinat 6.85 derajat Lintang Selatan (LS) dan 107.94 derajat Bujur Timur (BT). Gempa ini memiliki kedalaman 5 kilometer. Sementara itu, pusat gempa berada di 2 kilometer Timur Laut, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. 

Baca Juga

BMKG mencatat, gempa sudah empat kali mengguncang wilayah Sumedang pada 31 Desember 2023. Berdasarkan keterangan resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Badan Geologi (PVMBG), gempa bumi tersebut diperkirakan terjadi karena adanya aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsari.

Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr Irwan Meilano, S.T M.Sc. turut membenarkan keterangan dari PVMBG. Selain itu, hal lain yang menurutnya menjadi perhatian adalah kekuatan gempa yang tidak terlalu besar. Namun, dapat menimbulkan dampak kerusakan yang signifikan. 

"Terdapat tiga hal yang menjadi concern, pertama adalah ternyata ada sumber gempa yang tidak terlalu besar dari Magnitudo-nya, namun ternyata cukup dangkal kedalamannya," ujar Dr Irwan kepada wartawan, Selasa (2/1/2024).

Kedua, kata dia, bagaimana karakteristik lapisan tanah di Jawa Barat yang mempunyai berbagai produk vulkanik. Sehingga dapat meningkatkan guncangan gempa.

"Hal inilah yang membuat gempa dengan kekuatan yang kecil tapi guncangannya terasa keras di permukaan," katanya.

Kondisi geografis wilayah di Sumedang dan sekitarnya memiliki banyak penduduk dan telah dipadati bangunan, 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement