Jumat 05 Jan 2024 14:27 WIB

KNKT Investigasi Penyebab Tabrakan KA Turangga Selama 4 Hari

KNKT saat ini tengah melakukan pengumpulan data dan informasi faktual

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Arie Lukihardianti
Tabrakan kereta api KA Turangga jurusan Surabaya-Bandung dengan KA commuter line jurusan Padalarang-Cicalengka, sekitar pukul 06.03 WIB, tak jauh dari Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2023).Belum diketahui penyebab tabrakan dua kereta ini. Pihak PT KAI menyatakan penyebab kecelakaan baru bisa diketahui setelah ada investigasi.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Tabrakan kereta api KA Turangga jurusan Surabaya-Bandung dengan KA commuter line jurusan Padalarang-Cicalengka, sekitar pukul 06.03 WIB, tak jauh dari Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2023).Belum diketahui penyebab tabrakan dua kereta ini. Pihak PT KAI menyatakan penyebab kecelakaan baru bisa diketahui setelah ada investigasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terus melakukan upaya penyelidikan lebih lanjut berkaitan dengan kecelakaan Kereta Api (KA) relasi Surabaya Gubeng-Bandung dan Commuterline Bandung Raya. Kecelakaan terjadi di kilometer 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka pada pukul 06.03 WIB pada hari ini (5/1/2024).

"Kegiatan investigasi berlangsung selama empat hari terhitung mulai 5 Januari sampai 8 Januari 2024," ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (5/1/2024).

Baca Juga

Soerjanto menjelaskan, KNKT membentuk tim investigasi kecelakaan tersebut yang sudah diturunkan di tempat kejadian kecelakaan. Tim investigasi tersebut, yakni Gusnaedi Rachmanas (IIC), Aditya WS Yudisthura, Yogi Arisandi (anggota), dan Agus Marson sebagai tenaga ahli.

Soerjanto memastikan KNKT saat ini tengah melakukan pengumpulan data dan informasi faktual. "Ini termasuk keterangan para saksi sambil menunggu hasil investigasi dari teman-teman investigator di lapangan," kata Soerjanto.