Jumat 05 Jan 2024 21:32 WIB

Allah SWT Memang Sudah Jamin Rezeki, Tetapi Ini Pesan Rasulullah SAW untuk Umatnya

Rezeki merupakan salah satu rahasia yang hanya diketahui Allah SWT.

Rep: Imas Damayanti / Red: Nashih Nashrullah
Seorang kuli panggul membawa barang bawaannya melintas di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (10/7).
Foto: Mahmud Muhyidin
Seorang kuli panggul membawa barang bawaannya melintas di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah SWT memang menetapkan rezeki bagi setiap hamba-Nya. Namun umat Islam ditekankan untuk tidak berpangku tangan dalam menyambut rezeki. 

Islam memang mengajarkan agar umatnya tidak berpangku tangan menunggu rezeki. Maksudnya, tidak bermalas-malasan dan tidak melakukan aktivitas apa pun untuk mencari rezeki yang Allah SWT kehendaki.  

Baca Juga

عن رفاعة بن رافع رضي الله تعالى عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم سئل : أي الكسب أطيب ؟ قال : ( عمل الرجل بيده ، وكل بيع مبرور ) 

Dari Rifaah bin Rafi’ RA, sesungguhnya Nabi SAW pernah ditanya, “Wahai Rasulullah, pekerjaan apa yang paling baik? (Nabi pun) berkata, “Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan setiap jual-beli yang diridhai."

Perintah bekerja bukan hanya berhenti pada perintah dalam Islam. Orang yang menjalankan aktivitas kerja dalam agama sesungguhnya tengah menjalani kemuliaan yang terkandung di dalamnya.  

Nabi Muhammad SAW bahkan kerap memuji orang-orang yang keluar dari rumah untuk mencari penghidupan, dibandingkan dengan mereka yang keluar rumah hanya untuk meminta-minta.

Baca juga: Suka Bangun Malam Hari Kemudian Ingin Tidur Lagi, Baca Doa Rasulullah SAW Ini

Pekerjaan yang terbaik tentunya bukan hanya terfokus pada satu aspek pekerjaan, namun dilihat dari kualitas bekerja dari seorang hamba. 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا  تَعْجَزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا ووَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَااءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

Dari [Abu Hurairah] dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Subhanahu wa Ta 'ala daripada orang mukmin yang lemah. Pada masing-masing memang terdapat kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah. Apabila kamu tertimpa suatu kemalangan, maka janganlah kamu mengatakan; 'Seandainya tadi saya berbuat begini dan begitu, niscaya tidak akan menjadi begini dan begitu'. Tetapi katakanlah; 'lni sudah takdir Allah dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan dilaksanakan-Nya. Karena sesungguhnya ungkapan kata 'law' (seandainya) akan membukakan jalan bagi godaan setan.'"

Dalam buku..

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement