Ahad 07 Jan 2024 19:23 WIB

Konsumsi Multivamin Hanya Buang-Buang Uang, Benarkah?

Menurut pakar diet, sebagian multivitamin tak memberikan manfaat.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Vitamin (ilustrasi). Menurut pakar diet, ada bukti kuat yang mendukung bahwa sebagian besar konsumsi suplemen itu tak bermanfaat, hanya hasil iklan dan pemasaran yang bagus.
Foto: www.piqsels.com
Vitamin (ilustrasi). Menurut pakar diet, ada bukti kuat yang mendukung bahwa sebagian besar konsumsi suplemen itu tak bermanfaat, hanya hasil iklan dan pemasaran yang bagus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar setengah dari orang dewasa di Amerika Serikat mengonsumsi multivitamin setiap hari. Menurut pakar diet, ada bukti kuat yang mendukung bahwa sebagian besar konsumsi suplemen itu tak bermanfaat, hanya hasil iklan dan pemasaran yang bagus. 

Ahli diet terdaftar perawatan akut berbasis DMV, Shyla Cadogan, berpendapat multivitamin seharusnya tidak menjadi pilihan utama bagi kebanyakan orang dibandingkan makanan alami. Cadogan memiliki minat khusus pada nutrisi integratif, disfungsi metabolisme, dan penyakit gastrointestinal.

Baca Juga

"Kebanyakan orang melihat kata "multi" dalam multivitamin dan hanya berasumsi bahwa suplemen itu memiliki semua yang mereka butuhkan tanpa mengetahui apa sebenarnya yang disediakannya," kata Cadogan, dikutip dari laman Study Finds, Ahad (7/1/2024).

Kenyataannya adalah tidak ada cara pasti untuk mendefinisikan multivitamin, karena jumlah nutrisi di dalamnya bervariasi, tergantung produknya. Produk multivitamin bisa berupa pil, permen kenyal, bubuk, dan cairan. Konsumen disarankan membaca labelnya dengan spesifik.  

Secara umum, multivitamin memang menyediakan sebagian besar vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh setiap hari. Namun, setiap orang sebenarnya dapat memperoleh nutrisi tersebut dengan mudah melalui makanan alami.

Beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa multivitamin dapat memberikan peningkatan tertentu, seperti peningkatan daya ingat. Namun, sebagian besar penelitian justru mengungkap bahwa multivitamin tak memberikan manfaat apa pun terhadap kesehatan.

Sebuah tinjauan terkini dari Satuan Tugas Layanan Pencegahan AS (USPSTF) menganalisis 84 studi yang melibatkan hampir 700 ribu orang. Tim menemukan bahwa suplemen multivitamin hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak ada manfaat sama sekali dalam pencegahan penyakit besar, seperti kanker dan penyakit jantung.  

Dengan kata lain, multivitamin tidak akan berdampak baik atau buruk bagi kesehatan, tapi ada baiknya menghemat uang. Namun, Cadogan mengatakan ada pengecualian untuk beberapa orang yang memang membutuhkan multivitamin karena kondisi kesehatan tertentu.

Misalnya, beberapa orang dengan kondisi pencernaan seperti penyakit crohn mungkin memerlukan suplementasi vitamin tambahan karena buruknya penyerapan nutrisi oleh tubuh. Pasien operasi bypass lambung juga sering kali mengonsumsi multivitamin seumur hidup karena gangguan penyerapan.  

"Jika Anda menjalani diet yang membatasi beberapa kelompok makanan karena alasan medis, Anda mungkin juga menerima rekomendasi untuk mengonsumsi suplemen nutrisi. berkonsultasi dengan dokter dan ahli diet dapat membantu menilai kebutuhan spesifik dengan lebih baik," ungkap Cadogan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement