Senin 08 Jan 2024 18:13 WIB

PDIP: Seharusnya Prabowo Paling Paham Soal Data Pertahanan

Hasto juga mengkritik Prabowo yang justru menyeret nama Menteri Keuangan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto
Foto: Republika/ Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyebut bahwa seharusnya Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) menjadi sosok yang paling paham terkait data pertahanan. Namun, calon presiden (capres) nomor urut 2 itu justru mengundang Ganjar Pranowo dan Anies Rasyid Baswedan untuk berbicara terkait data tersebut dalam pertemuan tertutup.

"Kalau data-data Kemenhan yang disampaikan oleh Pak Ganjar, itu kan seharusnya Pak Prabowo sebagai Menhan sangat memahami seluruh data itu. Bagaimana penurunan terhadap indeks dari kemampuan pertahanan kita itu mengalami penurunan di tengah-tengah kenaikan belanja pertahanan yang luar biasa," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (8/1/2024).

Baca Juga

Ia pun menyinggung pembentukan PT. Teknologi Militer Indonesia (TMI) yang dibentuk oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Pasalnya, ia mengeklaim orang-orang yang berada di perusahaan tersebut merupakan sahabat-sahabat Prabowo.

Di samping itu, ia juga mengkritik Prabowo yang justru menyeret nama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam tema yang merupakan sektornya. Padahal, tugas Menhan untuk menyesuaikan anggaran dengan kebijakan pertahanan.