Senin 08 Jan 2024 22:03 WIB

Di Tengah Genosida, Diam-Diam Israel Tingkatkan Permukiman Ilegal di Tepi Barat

Kekerasan pemukim terhadap orang Palestina di Tepi Barat mencapai rekor tertinggi.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina berjalan melewati rumah yang rusak di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, Rabu, (5/7/2023).
Foto: AP/Nasser Nasser
Warga Palestina berjalan melewati rumah yang rusak di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, Rabu, (5/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemukim Yahudi diam-diam mengalami lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dałam menguasai dan menduduki Tepi Barat. Menurut LSM Peace Now, genosida Israel ternyata tidak hanya membawa kerugian fisik yang berat terhadap warga Palestina, tetapi juga terhadap tanah mereka yang semakin dikuasai Yahudi Israel.

Dilansir dari The New Arab, pada Senin (8/1/2024), LSM Peace Now mencatat sembilan pos permukiman dan 18 jalan baru untuk pemukim sejak pecahnya perang Israel di Gaza. Tepi Barat di bawah pendudukan militer Israel sejak 1967, juga telah melihat peningkatan tajam dalam serangan kekerasan dan insiden terhadap Palestina sejak 7 Oktober 2023.

Baca Juga

Laporan Peace Now mengatakan kekerasan oleh pemukim untuk meminggirkan orang Palestina. Saat ini, sekitar 3 juta orang Palestina tinggal di Tepi Barat bersama 490 ribu orang Israel yang tinggal di permukiman yang dianggap ilegal di bawah hukum internasional.

Peace Now juga melaporkan perang tiga bulan yang sedang berlangsung di Gaza sedang dieksploitasi oleh pemukim untuk menciptakan situasi de facto di lapangan. Ini bertujuan memperluas kendali mereka atas bagian yang lebih besar dari Area C, sebuah area di Tepi Barat dengan konsentrasi permukiman yang tinggi.

Laporan tersebut juga menyoroti beberapa menteri di pemerintahan Benjamin Netanyahu adalah pendukung permukiman dan berkontribusi pada lingkungan politik yang mendukung perluasan proyek pemukim.

Yesh Din, LSM Israel lainnya, melaporkan awal pekan ini bahwa kekerasan oleh pemukim terhadap orang Palestina di Tepi Barat mencapai rekor tertinggi pada 2023. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mencatat 1.225 serangan oleh pemukim terhadap Palestina selama periode yang sama.

Amerika Serikat memberlakukan sanksi pada awal Desember terhadap puluhan pemukim Israel dengan melarang mereka memasuki AS. Prancis, seperti yang dinyatakan oleh Menteri Luar Negeri Catherine Colonna, juga telah memutuskan mengambil tindakan terhadap beberapa pemukim ekstremis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement