REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah operasi (Daop) 2 memastikan jalur kereta api petak jalan Cicalengka-Haurpugur kilometer 181+700 sudah dapat dilintasi dengan kecepatan normal 90 kilometer per jam pascainsiden tabrakan beberapa waktu lalu. Seperti diketahui, insiden tabrakan kereta api Turangga dengan Commuterline Bandung Raya menewaskan empat orang.
Menurut Manager Humas Daop 2 Bandung Ayep Hanapi, pihaknya telah melakukan perbaikan jalur meliputi perbaikan geometri, perbaikan angkat lestreng, perbaikan penambat rel. Serta perapihan balas dan pekerjaan menggunakan mesin MTT (Multi Tie Tamper) selama dua malam.
"Gangguan di jalur yang sempat mengganggu perjalanan kereta api berhasil ditangani seluruhnya dan sudah bisa dilewati dengan puncak kecepatan maksimal di petak jalan tersebut,” ujar Ayep melalui keterangan resmi yang diterima.
Ayep mengatakan jalur tersebut sudah dapat dinormalisasi oleh petugas dan dinyatakan aman oleh tim jalan dan jembatan Daop 2 Bandung pada Sabtu (6/1/2024) lalu. Jalur kereta api telah dilakukan uji coba dengan dua lokomotif dengan kecepatan 5 kilometer per jam.
Ayep melanjutkan kereta api pertama yang melewati jalur tersebut kereta api Cikuray relasi Garut- Pasar Senen dengan kecepatan 20 kilometer per jam yang berlaku untuk seluruh perjalanan kereta api Commuter Line relasi Padalarang - Cicalengka dan semua kereta api jarak jauh.
Menurut Ayep, pada Senin (8/1/2024) pukul 12.00 WIB kecepatan mulai ditingkatkan dengan puncak kecepatan menjadi 60 kilometer per jam.
“Daop 2 Bandung mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholders yang berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menuntaskan proses evakuasi sehingga jalur dapat kembali normal," katanya.
Korban tewas dalam insiden tabrakan yaitu masinis commuterline Bandung Raya Julian Dwi Setiono, dan asistennya Ponisam. Penjaga keamanan Enjang Yudi dan pramuraga kereta api Turangga Ardiansyah.