Rabu 10 Jan 2024 07:39 WIB

Pascatabrakan, Jalur Kereta Cicalengka-Haurpugur Sudah Dinormalisasi

Perapihan pekerjaan menggunakan mesin MTT (Multi Tie Tamper) selama dua malam.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Setyanavidita livicansera
Mobil ambulans yang membawa jenazah korban tabrakan kereta di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban meninggal dunia kecelakaan rangkaian kereta api lokal Bandung Raya yang bertabrakan dengan kereta api Turangga. PT KAI menyatakan 4 orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut. Penyebab kecelakaan hingga kini masih dalam proses penyelidikan.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Mobil ambulans yang membawa jenazah korban tabrakan kereta di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban meninggal dunia kecelakaan rangkaian kereta api lokal Bandung Raya yang bertabrakan dengan kereta api Turangga. PT KAI menyatakan 4 orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut. Penyebab kecelakaan hingga kini masih dalam proses penyelidikan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah operasi (Daop) 2 memastikan jalur kereta api petak jalan Cicalengka-Haurpugur kilometer 181+700 sudah dapat dilintasi dengan kecepatan normal 90 kilometer per jam pascainsiden tabrakan. Seperti diketahui, insiden tabrakan kereta api Turangga dengan Commuterline Bandung Raya menewaskan empat orang.

Manager Humas Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi, mengatakan pihaknya telah melakukan perbaikan jalur meliputi perbaikan geometri, perbaikan angkat lestreng, perbaikan penambat rel. Serta perapihan balas dan pekerjaan menggunakan mesin MTT (Multi Tie Tamper) selama dua malam.

Baca Juga

"Gangguan di jalur yang sempat mengganggu perjalanan kereta api berhasil ditangani seluruhnya dan sudah bisa dilewati dengan puncak kecepatan maksimal di petak jalan tersebut,” ucap dia melalui keterangan resmi yang diterima. Ia mengatakan jalur tersebut sudah dapat dinormalisasi oleh petugas dan dinyatakan aman oleh tim jalan dan jembatan Daop 2 Bandung pada Sabtu (6/1/2024) lalu.

Jalur kereta api telah dilakukan uji coba dengan dua lokomotif dengan kecepatan lima kilometer per jam. Ayep melanjutkan kereta api pertama yang melewati jalur tersebut kereta api Cikuray relasi Garut- Pasar Senen dengan kecepatan 20 kilometer per jam yang berlaku untuk seluruh perjalanan kereta api Commuter Line relasi Padalarang - Cicalengka dan semua kereta api jarak jauh.

Ia mengatakan pada Senin (8/1/2024) pukul 12.00 Wib kecepatan mulai ditingkatkan dengan puncak kecepatan menjadi 60 kilometer per jam. “Daop 2 Bandung mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholders yang berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menuntaskan proses evakuasi sehingga jalur dapat kembali normal," kata Ayep.

Korban tewas dalam insiden tabrakan yaitu masinis commuterline Bandung Raya Julian Dwi Setiono, dan asistennya Ponisam, penjaga keamanan Enjang Yudi, dan pramuraga kereta api Turangga, Ardiansyah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement