REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjelaskan kembali terkait pernyataannya yang menyebut pemberian bansos secara terus-menerus berpotensi melestarikan kemiskinan. Agar tidak terjadi demikian, maka bantuan sosial (bansos) bisa dilakukan melalui dua program, yakni ditujukan untuk kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) dan sebagai pemberdayaan.
"Iya, saya kira kita memang tidak bisa tidak, ya, ada masyarakat yang mungkin tidak bisa seperti tadi saya lihat ada orang tua yang sudah lanjut dan tidak bisa bekerja, ya itu di bansos, tetapi kalau yang masih bisa diberdayakan, kita berdayakan. Jadi ada dua, ada program," kata Ma'ruf Sleman, DIY, Selasa (9/1/2024).
Ma'ruf berharap agar anggaran untuk bansos bisa terus berkurang, sehingga anggaran bisa dialihkan untuk program pemberdayaan dalam rangka pengentasan kemiskinan.
"Nanti makin lama kita harapkan makin sedikit, tapi yang lebih banyak nanti yang pemberdayaannya," ungkapnya.
Ma'ruf mengatakan pemberdayaan disalurkan dalam wujud bantuan permodalan serta pelatihan di bidang teknologi dan keterampilan. Dirinya menyebut para penerima manfaat dengan skema ini bisa meningkatkan pendapatannya secara signifikan.
"Saya lihat hasilnya dari ada yang tadinya itu penghasilannya cuma 300 menjadi 1 juta. Dan saya melihat setelah dikembangkan mereka masih bisa juga dinaikkan (level usahanya)," ucapnya.
Ma'ruf juga mengatakan bansos yang disalurkan pemerintah bukan hanya untuk perlindungan sosial, melainkan juga untuk pemberdayaan masyarakat.
"Pemberdayaan ekonomi melalui bantuan-bantuan permodalan dan juga bimbingan teknologi ada produk batik, ada produk, jadi pemerintah tidak hanya memberikan bansos untuk perlindungan sosial tetapi di dalam rangka pengentasan kemiskinan itu justru kita ingin memberdayakan," ujar Ma'ruf
Ma'ruf mengatakan melalui pemberdayaan masyarakat tersebut, kini masyarakat kini bisa meningkatkan penghasilannya. Peningkatan tersebut juga berhasil mengembangkan UKM di daerah.
"UKM ini jangan sampai dia stunting, ya, artinya nggak naik-naik, ya. Kejar terus, dorong lagi, kembangkan supaya dia menjadi, ya. Ini dalam rangka pengentasan kemiskinan," ucapnya.
Sebelumnya, Ma'ruf menyebut pemberian bansos secara terus menerus berpotensi melestarikan kemiskinan. Hal tersebut, menurut Ma'ruf, anggaran sosial dari APBN itu terbatas. Di sisi lain, anggaran itu juga harus bisa bermanfaat untuk menghilangkan kemiskinan. Ia pun menilai sebaiknya fokus anggaran tak hanya untuk perlindungan sosial, tapi untuk pemberdayaan.