Rabu 10 Jan 2024 15:14 WIB

Cak Imin Sebut Indonesia tidak Butuh Pemimpin yang Suka Uring-uringan

Cak Imin menyebut proses politik adalah adu gagasan, tak usah emosian.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
Capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Foto: Republiika/Eva Rianti
Capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Cawapres nomer urut 1 Muhaimin Iskandar mengatakan, Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang sabar dan tidak gampang marah-marah atau uring-uringan. Pernyataan tersebut disampaikan saat menyampaikan sambutan pada acara Konsolidasi Relawan Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Surabaya, Rabu (10/1/2024).

"Ibarat negara ini sebuah bus, maka sopirnya harus sabar. Masa suka uring-uringan," katanya Muhaimin, Rabu.

Baca Juga

Namun demikian, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu tidak menjelaskan secara detail siapa sosok calon pemimpin yang disebutnya suka uring-uringan. Muhaimin menyatakan, biar masyarakat yang menilai sendiri.

"Biar rakyat yang menilai. Proses politik ini adu gagasan, tidak usah emosi-emosian, yang terpenting adu visi dan misi," ujarnya.

Cak Imin mengeklaim, elektabilitas tiga pasangan Capres-Cawapres yang berkontestasi memiliki elektabilitas yang seimbang berdasarkan survei internalnya. Ia menyebut, elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin yang sebelumnya dianggap rendah saat ini seimbang dengan pasangan pasangan Prabowo-Gibran maupun pasangan Ganjar-Mahfud.

Namun, Cak Imin tidak menyampaikan secara rinci angka elektabilitas seimbang yang dimaksudnya. "Dari survei-survei yang semula kita dianggap (elektabilitasnya) paling rendah, Alhamdulillah survei secara nasional tiga paslon sudah seimbang. Tinggal menentukan pemenangnya pada 14 Februari 2024," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement