Kamis 11 Jan 2024 05:30 WIB

Dukungan Khofifah ke Prabowo-Gibran Jadi Tekanan PKB di Basis Pesantren

Khofifah akan mengkampanyekan Prabowo-Gibran di jaringan Muslimat NU se-Indonesia.

Rep: Dessy Suciati Saputri/Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Dokumen
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam menilai, dukungan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa bisa membantu pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk menggalang suara dari basis pesantren.

Meskipun loyalitas politik terhadap kiai tidak sekuat dulu, Umam tetap berpendapat, kampanye di jaringan pesantren masih tetap dibutuhkan. Sehingga, penguasaan massa riil berbasis santri, alumni pesantren, hingga orang tua santri bisa lebih optimal.

Baca Juga

"Khofifah akan membukakan pintu lebar-lebar bagi timses Prabowo-Gibran untuk penetrasi lebih efektif ke basis-basis pesantren," kata Umam dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Direktur Indostrategic tersebut mengatakan, salah satu simpul kekuatan politik Jatim adalah basis pemilih Nahdliyin. Dukungan Khofifah kepada Prabowo-Gibran, sambung dia, akan membantu mengkonsolidasikan simpul kekuatan politik Nahdliyin untuk mempertebal kekuatan elektoral Prabowo-Gibran di Jatim.

Selain itu, dukungan Khofifah kepada Prabowo-Gibran juga akan merepotkan mesin politik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di kubu Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Amin). Hal itu lantaran paslon Amin di Jatim saat ini hanya menggantungkan mesin politik PKB di jaringan pesantren dan masyarakat Nahdliyin.

"Tekanan terhadap mesin politik PKB di basis NU juga semakin kuat, ketika elite pengurus PBNU sendiri dirasa tidak sejalan dengan kepentingan politik pencawapresan Cak Imin," ucap Umam.

Menurut Umam, basis elektabilitas Prabowo-Gibran di Jatim relatif cukup kompetitif karena didukung mesin politik yang kuat. Apalagi, selain Gerindra, ada Golkar dan Demokrat yang relatif kuat di Jatim.

Sementara itu, mesin politik Gerindra di Jatim lebih banyak dijalankan oleh jaringan mantan politikus PKB yang memisahkan diri ketika terjadi konflik internal antara Cak Imin versus Gus Dur. "Karena itu bisa dipahami mengapa cukup banyak pesantren di wilayah Tapal Kuda, Mataraman dan Arek yang saat ini mendukung Prabowo-Gibran," kata Umam.

Dia pun meyakini, dukungan politik Khofifah akan sangat memperkuat elektabilitas Prabowo-Gibran di Jatim. Padahal, menurut berbagai lembaga survei, paslon Prabowo-Gibran di Jatim sudah unggul jauh sebelum dukungan diberikan oleh Khofifah.

Khofifah jadi jurkamnas...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement