Kamis 11 Jan 2024 13:55 WIB

Seberapa Signifikan Dukungan Khofifah untuk Prabowo-Gibran? Ini Analisis Pengamat

Khofifah resmi menyatakan dukungan kepada Prabowo-Gibran sepulang dari umroh.

Red: Andri Saubani
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Foto:

Sementara, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan bergabungnya Khofifah Indar Parawansa TKN Prabowo-Gibran akan menambah daya gedor sekaligus meningkatkan elektabilitas pasangan calon nomor urut 2 itu. "Ya, tentu ini menambah daya gedor dari kubu Prabowo-Gibran," kata Ujang saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Menurut Ujang, bergabungnya Khofifah menjadi bagian dari TKN Prabowo-Gibran memang bukan sesuatu yang mengagetkan dan telah diprediksi jauh-jauh hari, meskipun dalam perjalanannya selalu mendapat "godaan" dari pasangan calon lain.

Status Khofifah sebagai gubernur dan tokoh masyarakat di Jawa Timur dinilainya akan memberikan keuntungan bagi Prabowo-Gibran serta diyakini akan mendongkrak elektabilitas pasangan tersebut.

"Tentu dengan dukungan ke Prabowo-Gibran bisa mendongkrak elektabilitas mereka, karena posisi gubernurnya itu menentukan dan sangat disukai oleh masyarakat Jawa Timur," tambah Ujang.

Selain itu, latar belakang Khofifah sebagai ketua umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) juga diyakini mampu meraup ceruk suara warga Nahdliyin di seluruh Indonesia. "Dalam konteks ceruk suara Nahdliyin kemungkinan besar di Jawa Timur akan berpihak mendukung Prabowo-Gibran, karena kita tahu ada Khofifah, ada Pakde Karwo (mantan gubernur Jawa Timur Soekarwo), juga lalu ada tokoh NU lain ke pasangan calon nomor urut 2. Jadi, kelihatannya suara Nahdliyin tertarik ke nomor 2," kata Ujang.

​​​​​​​Analis politik, Arifki Chaniago, mengatakan keputusan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ke pasangan capres-cawapres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, karena melihat elektabilitas pasangan nomor urut dua itu paling tinggi. Menurut Arifki, tokoh-tokoh yang melirik Pilkada 2024 lebih condong mendukung pasangan capres-cawapres yang akan menang di Pilpres 2024. Sehingga mereka bisa kembali mengantongi tiket Pilkada akhir tahun nanti. 

"Bagi yang melirik Pilkada, dia akan berpihak kepada figur atau kubu yang menang," kata Arifki, Kamis (11/1/2024). 

Arifki menyebut ketika maju di Pilgub Jawa Timur pada Pilkada 2018 lalu bersama wakilnya Emil Dardak, Khofifah diusung Partai Demokrat dan juga Partai Golkar. Dua partai ini sekarang sama-sama tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) pengusung Prabowo-Gibran. Sehingga dengan berada di kubu yang sama di Pilpres 2024, partai-partai KIM kata dia akan kembali merekomendasikan Khofifah di PIlgub Jatim 2024.  

"Jadi pilihan calon kepala daerah ini juga tergantung pilihannya di Pilpres 2024," ucap Arifki. 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement