Kamis 11 Jan 2024 17:01 WIB

Gubernur Sumbar Apresiasi Pelatihan Kepelautan Dihelat di Terminal Anak Air

Transportasi merupakan simpul perekonomian dan parameter peradaban suatu bangsa.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kelas pelatihan kelautan di Terminal Type A Anak Air di Kota Padang, Sumbar.
Foto: Republika.co.id
Kelas pelatihan kelautan di Terminal Type A Anak Air di Kota Padang, Sumbar.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi mengapresiasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang memilih Terminal Tipe A Anak Air di Kota Padang, sebagai salah satu pusat kegiatan masyarakat yang dapat dimanfaatkan bagi ruang kelas pelatihan kepelautan. Selain itu, terminal juga dijadikan tempat Sosialisasi Seleksi Penerimaan Calon Taruna (Sipencatar).

"Melalui kerja sama ini kami berharap menjadi suatu daya tarik kegiatan masyarakat di terminal ini ke depannya dan selanjutnya penggunaan terminal ini akan semakin baik, dengan akses yang mudah dan jalan yang baik aset yang sudah dibangun ini akan semakin optimal," ucap Mahyeldi di Padang, Sumbar dikutip Kamis (11/1/2024).

Menurut Mahyeldi, dengan pembangunan infrastruktur transportasi terminal modern, memang seharusnya tempat tersebut tidak hanya difungsikan sebagai lokasi naik turunnya penumpang bus. Melainkan juga menjadi pusat UMKM dan perbelanjaan, serta kegiatan sosial yang bisa diintegrasikan dengan moda transportasi lainnya.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDMP) Kemenhub, Wisnu Handoko menyampaikan, diklat pemberdayaan masyarakat (DPM) merupakan salah satu program prioritas nasional yang dilaksanakan oleh Kemenhub setiap tahun di berbagai provinsi di Indonesia.

Melalui penyelenggaraan DPM di sektor transportasi darat, laut, udara, dan perkeretaapian, Wisnu berharap, dapat meningkatkan keselamatan, dan keamanan transportasi dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di bidang transportasi bagi masyarakat Indonesia.

"Ini merupakan wujud dari kolaborasi BPSDMP melalui Poltekpel Sumbar bersama BPTD Kelas II Provinsi Sumatra Barat dan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat untuk membangun keterkaitan baik antara seluruh subsektor perhubungan demi kemajuan sektor transportasi di Sumatra Barat," ucap Wisnu.

Menurut Wisnu, dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045, transportasi yang merupakan simpul perekonomian dan parameter peradaban suatu bangsa, membutuhkan SDM berkompeten dan berPRESTASI (Profesional, berEtika, Standar Global dan Sinergitas). Hal itu untuk mendukung penerapan perkembangan teknologi transportasi yang pesat.

"SDM transportasi dituntut berstandar global, karena semua peraturan diatur dalam organisasi internasional untuk laut diatur oleh IMO, untuk kurikulum serta silabus mengacu konferensi internasional yang ditetapkan oleh negara afiliasi ICO dan IMO sehingga perlu didukung SDM yang berkompeten, profesional," uja rWisnu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement