REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PB Djarum merangkul Psikolog di Bidang Layanan Asesmen & Intervensi dari Pusat Inovasi Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk menggembleng mental atlet-atlet belianya. Bertajuk Outbond PB Djarum 2024, PB yang telah menghasilkan segudang bintang bulu tangkis dunia itu menempa fisik dan mental 85 atlet muda di Zone 235 Outdoor Training Center, Cikole, Lembang, Bandung. Kegiatan itu digelar sejak Rabu (10/1/2024) hingga akhir pekan nanti.
Annissa Apsyari selaku psikolog dari Unpad itu mengatakan, timnya yang terdiri dari sejumlah observer melakukan pendampingan kepada seluruh atlet. Para atlet menjalani sembilan simulasi kegiatan yang mengandung unsur latihan fisik dan mental.
"PB Djarum memoles teknis atlet, tapi kan mental juara ini harus punya psikologis dan utamanya resiliensi," kata dia.
Nisa mengatakan, resiliensi adalah kemampuan untuk bangkit dan pulih ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan, apakah ketidakberhasilan tersebut dihasilkan dari perencanaan yang tidak efisien atau situasi di luar kendali kita. Lahirnya kemampuan tersebut berawal dari tempaan mental.
"Atlet kan tidak selamanya kalau tanding menang. Di sini atlet harus didorong untuk punya mental juara, gigih, daya juang untuk bangkit. Juga tentu saja, didorong agar ketika berada di puncak kejayaan tidak lantas jemawa," ujar dia.
Pelatih PB Djarum Ade Lukas mengatakan, daya juang para atlet muda harus dibentuk sejak usia dini. Menurut dia, atlet tak boleh sampai kalah mental duluan saat bertanding.
"Sering kita temui atlet merasa minder duluan saat harus menghadapi lawan yang diunggulkan. Saya selalu pesan, kalian boleh kalah poin, tapi jangan sampai kalah mental saat bermain," ujar sosok pelatih spesialis ganda putra yang pernah melatih Kevin Sanjaya ini.