Ahad 14 Jan 2024 11:41 WIB

KA Pandalungan Anjlok, Ini Sejumlah Perjalanan Kereta yang Dialihkan

Kereta Pandalungan anjlok, KAI Daop 8 alihkan sejumlah perjalanan kereta.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Kereta api anjlok (ilustrasi). Kereta Pandalungan anjlok, KAI Daop 8 alihkan sejumlah perjalanan kereta.
Kereta api anjlok (ilustrasi). Kereta Pandalungan anjlok, KAI Daop 8 alihkan sejumlah perjalanan kereta.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Manajer humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menyatakan pihaknya masih melakukan evakuasi KA Pandalungan yang anjlok di emplasemen Stasiun Tanggulangin pada Ahad (14/1/2024) pagi. KAI Daop 8 Surabaya pun melakukan perubahan pola operasi dari lintas Bangil memutar lewat Malang dan Kertosono.

Adapun kereta api yang terdampak dan melakukan perubahan pola operasi perjalanan adalah KA Ranggajati relasi Jember-Surabaya Gubeng-Cirebon dan KA Logawa relasi Jember-Surabaya Gubeng-Purwokerto

Baca Juga

Ada juga kerta api yang dibatalkan perjalanannya. Yakni KA Arjuno Ekspres relasi Surabaya Gubeng-Malang. "Kami dengan pihak-pihak terkait terus melakukan upaya evakuasi dan normalisasi jalur agar perjalanan kembali lancar," kata Luqman.

Luqman melanjutkan, KAI Daop 8 Surabaya juga telah menyediakan bus dari Stasiun Bangil dan Stasiun Sidoarjo untuk mengantar penumpang KA Pandalungan menuju stasiun pemberhentian selanjutnya. Bus yang disediakan dari Stasiun Bangil diarahkan menuju Stasiun Surabaya dam Mojokerto.

"Sementara bus dari Stasiun Sidoarjo akan menuju Stasiun Bangil, Pasuruan, Probolinggo, Klakah, dan Jember," ujarnya.

Sebagai bentuk kompensasi atas keterlambatan bagi pelanggan, KAI Daop 8 Surabaya memberikan service recovery berupa minuman, makan ringan, hingga makanan berat, serta pembatalan perjalanan 100 persen bagi pelanggan terdampak.

"KAI menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak tersebut," kata Luqman.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement