REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO --Kebiasaan para ulama terdahulu pada Jumat pagi adalah mempersiapkan berbagai hal untuk menunaikan sholat Jumat. Sebab dianjurkan bagi setiap Muslim untuk mempersiapkan melaksanakan sholat Jumat sejak pagi hari. Yakni setelah menunaikan sholat Subuh. Mulai dari mandi sunah hari Jumat lalu berdandan dan mengenakan pakaian putih. Sejak Jumat pagi dianjurkan untuk menggunakan wewangian dan membersihkan diri seperti mencukur rambut dan lainnya.
Sangat dianjurkan untuk datang ke masjid lebih awal sebelum kumandang awal, sebab terdapat keutamaan di dalamnya. Namun demikian ketika berjalan menuju masjid jangan terburu-buru. Ini sebagaimana dijelaskan Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah:
فإذا طلع عليك الصبح فاغتسل ، فإن غسل يوم الجمعة واجب على كل محتلم ، أي : قالت مؤكد . ثم تزين بالثياب البيض ، فإنها أحب الثياب إلى الله تعالى. واستعمل من الطيب ما عندك ، وبالغ في تنظيف بدنك بالحلق و القص والتقليم والسواك وسائر أنواع النظافة ، وتطييب الرائحة. ثم بكر إلى الجامع ، واسع إليها على الهينة والسكينة .
Artinya: Bila telah terbit fajar maka hendaknya mandilah engkau, karena sesungguhnya mandi hari Jumat itu wajib atas setiap orang yang akhil baligh, maksudnya mandi Jumat itu benar adanya yang dimuakadkan sunahnya. Kemudian berdandanlah engkau dengan baju yang putih. Sungguh baju-baju putih itu baju yang paling dicintai oleh Allah taala. Dan gunakan olehmu wewangian, dan sungguh-sungguh dalam membersihkan badan dengan mencukur rambut atau memotongnya dan memotong kuku, dan bersiwak, dan macam-macam kebersihan lainnya, dan mengharumkan. Kemudian berangkatlah pagi-pagi ke masjid Jami, dan berjalanlah menuju sholat Jumat dengan tenan. (Lihat Bidayatul Hidayah karya Imam Al Ghazali, penerbit Darul Minhaj Lebanon Beirut, halaman 157).
Berangkat ke masjid lebih awal untuk sholat Jumat memiliki banyak keutamaan. Di mana Allah ta'ala memberikan pahala orang yang berkurban kepada orang yang datang lebih cepat ke masjid. Sebagaimana hadits berikut:
فقد قال رسول الله ﷺ: من راح إلى الجمعة في الساعة الأولى ، فكأنما قرب بدنة ، ومن راح في الساعة الثانية ، فكأنما قرب بقرة ، ومن راح في الساعة الثالثة ، فكأنما قرب كبشا، ومن راح في الساعة الرابعة، فكأنما قرب دجاجة ، ومن راح في الساعة الخامسة فكأنما أهدى بيضة ، فإذا خرج الإمام ، طويت الصحف ، ورفعت الأقلام واجتمعت الملائكة عند المنير يستمعون الذكر.
Artinya: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa mendatangi sholat Jumat di awal permulaan waktu, maka seakan berkorban untuk. Barangsiapa mendatangi sholat Jumat pada waktu yang kedua maka seakan berkorban sapi. Barangsiapa mendatangi sholat Jumat pada waktu yang ketiga, maka seakan berkorban seekor kambing. Barangsiapa mendatangi sholat Jumat pada waktu yang keempat maka seakan berkorban seekor ayam jantan. Barangsiapa mendatangi sholat Jumat pada waktu yang kelima maka seakan berkorban sebutir telur. Bila imam telah naik mimbar untuk berkhutbah maka tidak ada bagian (keutamaan pahala) lagi buatnya. Buku catatan amal telah ditutup dan para malaikat (yang bertugas mencatat amal) berkumpul di sebelah mimbar untuk mendengarkan khutbah. (Bidayatul Hidayah, 158).