REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Banyak yang mungkin tidak mengetahui peran umat Islam dalam melindungi orang-orang Yahudi dari Holocaust. Ada catatan sejarah soal bagaimana umat Muslim membantu orang-orang Yahudi lolos dari pembantaian pemimpin Nazi Adolf Hitler selama Perang Dunia II.
Sebagian besar umat Islam berperan dalam menyembunyikan identitas agama ribuan orang Yahudi agar dapat berintegrasi di antara mereka dan menyelamatkan nyawa mereka. Bahkan terdapat nama-nama Muslim yang ditambahkan ke dalam peringatan Yad Vashem, peringatan resmi Yahudi untuk para korban Holocaust.
Ada 2.500 nama orang-orang yang menjadi korban Holocaust, yang telah mempertaruhkan nyawa untuk melindungi orang-orang Yahudi selama era Nazi Jerman.
Di antara nama-nama tersebut adalah Selahattin Oklu, yang dikenal sebagai Diplomat Al Sholihin. Dia adalah diplomat Turki di Yunani, yang mengatur perahu untuk mengangkut orang-orang Yahudi ke tempat yang aman di Turki. Dengan melakukan ini, dia menyelamatkan 50 orang Yahudi dari pemusnahan.
Nama lainnya adalah Kaddour Ben Gabrit, yang merupakan pendiri Institut Muslim di Masjid Besar di ibu kota Prancis, Paris. Dia memalsukan surat-surat orang Yahudi dan menulis "Muslim" di atasnya untuk melindungi mereka dari deportasi selama perang. Adapun warga Tunisia Si Ali Sikat, walikota Tunisia, dia melindungi 60 orang Yahudi yang melarikan diri dari pembantaian tersebut.
Sebelum Perang Dunia II, hanya 200 orang Yahudi yang tinggal di Albania. Namun pada akhir perang jumlah mereka meningkat menjadi sekitar 2.000, setelah mereka meninggalkan Yunani dan Austria.
Albania mengizinkan orang Yahudi memasuki wilayahnya meskipun mereka tidak memiliki surat resmi, dan memberi mereka surat yang membuktikan bahwa mereka adalah Muslim untuk melindungi mereka dari Jerman.
Alasan masyarakat Albania melakukan hal tersebut karena umat Islam Albania memiliki kode kehormatan yang disebut "Besa", yang artinya menepati janji dan terinspirasi dari ajaran Islam. "Besa" menetapkan keramahtamahan yang baik kepada orang Yahudi dan perlindungan mereka seolah-olah mereka adalah anggota komunitas. Karena perjanjian ini, orang Albania melindungi banyak orang Yahudi.
Di antara nama-nama terpenting orang Albania yang melakukan pekerjaan ini adalah Dervis (Darwis) Korkun dan Sermet Korkun. Keduanya membantu dan menyelamatkan banyak orang Yahudi, termasuk seorang gadis Yahudi bernama Mira, di mana ayah Mira bekerja dengan Dervis.
Dervis melindungi Mira dan mendandaninya dengan pakaian Muslimah, memberinya nama Muslim, dan memintanya untuk tidak berbicara kepada orang-orang agar Jerman tidak mengenalinya.
Baca juga: 3 Fakta Surat Al-Mulk Ayat 15 yang Memuat Janji Allah SWT untuk Lancarkan Rezeki
Perdana Menteri Albania selama Perang Dunia II juga mengeluarkan perintah rahasia kepada rakyatnya selama masa pendudukan Jerman, dengan mengatakan, "Semua anak Yahudi harus tinggal dan tidur dengan anak-anak Muslim, makan makanan yang sama, dan hidup sebagai satu keluarga."
Beberapa orang Yahudi merasa berterima kasih kepada umat Islam atas apa yang mereka berikan dalam melindungi mereka dari Jerman. Kuil Emmanuel di Missouri, Amerika Serikat, mengumpulkan gambar-gambar yang mendokumentasikan hal tersebut, termasuk gambar “zaman Besa”, gambar umat Islam, dan orang Yahudi lainnya yang hidup di bawah perlindungan orang Albania.
Penggambaran itu juga diadakan...