Rabu 17 Jan 2024 15:41 WIB

Kisah Pembunuhan Manusia dan Carok Pertama di Dunia

Carok dan pembunuhan merupakan dosa besar.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Senjata tajam untuk carok. (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Senjata tajam untuk carok. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakang ini ramai berbagai macam kasus pembunuhan di Indonesia. Terakhir, kasus pembunuhan terjadi di Bangkalan, Madura yang sebagian pihak menyebutnya sebagai Carok Massal. Dalam peristiwa memilukan ini, nyawa empat orang harus terenggut oleh sejata celurit milik kedua pelaku yang kini sudah diringkus polisi. 

Kasus carok sendiri sudah terjadi berulang kali di Madura. Tidak hanya di Madura, kasus pembunuhan juga masih banyak terjadi di berbagai daerah Indonesia. Karena, setan selalu hadir di setiap pembuluh darah manusia.

Baca Juga

Lalu kapan kasus pembunuhan pertama yang dilakukan manusia? 

Kasus pembunuhan pertama di dunia melibatkan dua orang putra nabi, yaitu Habil dan Qabil. Hal ini menunjukkan bahwa putra seorang nabi pun tidak bisa pernah terlepas dari dogaan setan. Keduanya adalah nabi pertama sekaligus manusia pertama di dunia, yaitu Nabi Adam. 

Kisah pembunuhan Habil dan Qabil terdapat dalam Alquran. Dikisahkan, Qabil merasa cemburu terhadap Habil karena Allah menerima korban Habil dengan penuh kerelaan, sedangkan korban Qabil tidak diterima karena kurang ikhlas. Akibatnya, Qabil membunuh Habil dalam amarahnya. 

“Aduhai celaka aku!” teriak Qabil tak percaya dengan apa yang telah dilakukannya. Tapi, tubuh saudaranya, Habil, telah membiru tinggal seonggok daging. Penyesalannya tak terkira. Ia hanya mampu memandangi wajah pucat Habil yang tewas digenggaman tangannya.

Kisah Habil dan Qabil sangat populer dikalangan Muslimin. Karena, kisah keduanya merupakan tragedi dosa pembunuhan pertama yang dilakukan manusia. Inilah pelajaran pertama dari Allah bahwa manusia selalu digoda hawa nafsu untuk berbuat keburukan.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement