REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengajak masyarakat yang memiliki hak pilih untuk bisa menggunakan haknya tersebut pada 14 Februari nanti yang ditetapkan sebagai pelaksanaan Pemilu serentak 2024. Pada hari pencoblosan itu warga akan memilih Presiden, Wakil Presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD dari tingkat provinsi hingga tingkat kabupaten/kota.
"Kami mengimbau kepada seluruh warga bangsa, warga negara Indonesia untuk bisa menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari 2024. Datang ke TPS, gunakan hak pilih," kata Budi dalam keterangan resminya, Jumat (19/1/2024).
Ia menekankan momentum pesta demokrasi lima tahunan itu harus dimanfaatkan dengan baik untuk menentukan calon pemimpin masa depan bangsa. Lebih lanjut ia berpendapat dalam berdemokrasi, masyarakat memiliki hak untuk menentukan calon pemimpin bangsa yang sesuai dengan hati nuraninya.
"Jadilah pemilih yang cerdas, dengan memilih yang terbaik sesuai dengan harapan dan keinginan warga bangsa," katanya.
Sebagai penyelenggara pemerintahan bidang komunikasi dan informatika, Menkominfo menegaskan arti penting menjaga ruang digital dari sebaran informasi hoaks, disinformasi, fitnah, ujaran kebencian dan konten lain yang menyesatkan selama Pemilu 2024.
Ia mengajak masyarakat Indonesia untuk juga terlibat menjaga ruang digital tetap produktif, aman, dan nyaman selama Pemilu berlangsung.
Budi tak lupa membagikan salah satu kiatnya untuk masyarakat agar bisa ikut berpartisipasi aktif lewat cara mudah menciptakan Pemilu Damai di ruang digital.
"Kami harapkan ruang digital kita menjadi lebih sehat, jadi saring dulu sebelum sharing. Karena hoaks atau berita palsu ini memang menjadi tren dan musuh ruang digital kita semua. Karena itu, mari kita jaga ruang digital supaya sehat dan lebih bijak," kata Budi.
Di samping itu, Budi juga mengapresiasi pihak-pihak yang sudah aktif terlibat selama ini dalam meminimalkan sebaran hoaks yang berkaitan dengan Pemilu 2024. Ia berpendapat secara kumulatif jumlah isu hoaks mengenai Pemilu 2024 menurun dibanding periode Pemilu 2019. Meski begitu ia berharap langkah-langkah preventif untuk menjaga ruang digital aman dan merealisasikan Pemilu Damai 2024 bisa tetap berlanjut.