Sabtu 20 Jan 2024 21:38 WIB

Muhammadiyah Harap Kampanye Terbuka Jadi Momentum Mencerdaskan Bangsa

Kampanye yang menarik hati rakyat bisa dilakukan dengan hal-hal yang simpatik.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengumumkan maklumat penetapan hasil hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijan 1445 H di Kantor PP Muhammadiyah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (20/1/2024).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengumumkan maklumat penetapan hasil hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijan 1445 H di Kantor PP Muhammadiyah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (20/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pelaksanaan kampanye terbuka Pemilu 2024 akan dimulai pada 21 Januari-10 Februari 2024. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah berharap pelaksanaan kampanye terbuka menjadi momentum untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa.

"Jangan menampilkan argumen, logika dan suasana yang justru menimbulkan panas, memancing dan sekaligus juga menimbulkan pro kontra," kata Haedar di Kantor PP Muhammadiyah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (20/1/2024).

Baca Juga

Dirinya meyakini kampanye yang menarik hati rakyat bisa dilakukan dengan hal-hal yang simpatik. Haedar juga meyakini kampanye terbuka bisa dilakukan dengan positif sekaligus menggembirakan bagi masyarakat.

"Kasihan bagi masyarakat yang masih susah hidupnya, sudah susah hidup dibikin susah lagi oleh kampanye," ucapnya.

Untuk diketahui, dalam pelaksanannya Komisi Pemilihan Umum (KPU) membagi pelaksanaan kampanye terbuka ke dalam tiga zona. Komisioner KPU RI August Mellaz menjelaskan setiap pasangan capres-cawapres akan melakukan kampanye akbar di setiap zona secara bergantian. Masing-masing pasangan calon boleh kampanye akbar di sebuah zona selama satu hari.

"(Penentuan zona dilakukan) dengan membagi 38 provinsi secara proporsional berdasarkan basis, misalnya WIB, WIT, WITA. Tentu saja setiap paslon itu pasti akan berkampanye di zona masing-masing," kata Mellaz, Ahad (14/1/2024) lalu.

Mellaz menyampaikan, setiap pasangan capres-cawapres akan mendapat kesempatan sama untuk menggelar kampanye akbar di tiga zona. "Misalnya sekarang paslon tertentu yang di zona A, kemudian paslon berikutnya di zona B, paslon berikutnya di zona C. Itu pada hari yang sama. Besok akan berganti. Jadi semua akan dapat sama," ujarnya.

Adapun kampanye akbar partai politik, kata dia, pembagiannya mengikuti zona pasangan capres-cawapres yang diusung. Namun, ada empat partai baru yang tidak bisa tercatat secara resmi mengusung pasangan capres-cawapres. Keempat partai itu adalah Partai Gelora, Partai Ummat, Partai Buruh, dan Partai Kebangkitan Nasional (PKN).

Mellaz mengatakan, Partai Gelora telah menyatakan bersedia mengikuti zona yang didapatkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Begitu pula Partai Ummat yang bersedia mengikuti zona pasangan nomor urut 1, Anies-Imin. Sedangkan Partai Buruh dan PKN pembagian zonanya diatur tersendiri.

Sementara itu untuk pelaksanaan kampanye terbuka di Kota Yogyakarta, KPU Kota Yogyakarta telah menyiapkan Stadion Mandala Krida dan Kridosono sebagai lokasi pelaksanaan kampanye terbuka alias rapat umum Pemilu 2024. Dua lokasi tersebut dinilai mampu menampung lebih dari 1.000 peserta.

Sedangkan beberapa lokasi lain di Kota Yogyakarta, seperti Lapangan Mancasan, Sidokabul, Karang, Mancasan, Karangwaru, dinilai tidak mampu menampung peserta dalam jumlah besar serta memiliki akses jalan yang tidak terlalu lebar.

"Tempat yang memungkinkan di Kota Yogyakarta hanya dua itu (Mandala Krida dan Kridosono)," kata Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kota Yogyakarta Ratna Mustika Sari di Yogyakarta, Kamis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement