REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Surakarta menyiapkan anggaran Rp 3,6 miliar untuk pusat oleh-oleh yang mampu menunjang wisata Masjid Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah. Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi mengatakan saat ini pemerintah tengah menyiapkan detail engineering design (DED) proyek tersebut.
Nantinya, Pemkot Surakarta akan melakukan penataan Pasar Ngudi Rejeki atau dikenal juga sebagai Pasar Gilingan. Sebagian pasar tersebut akan disulap menjadi pusat oleh-oleh untuk meningkatkan daya tarik Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.
"Pasar Gilingan sebagian akan digunakan untuk makanan dan cenderamata. Ini untuk menunjang wisata Masjid Sheikh Zayed, makanya akan ada penataan," kata Heru, Sabtu (20/1/2024).
Pemerintah tidak akan mengubah bentuk Pasar Gilingan yang ada saat ini, namun lebih ke penyesuaian dengan kebutuhan di lapangan. "Misalnya memperbaiki sejumlah ruang yang bentuknya akan diselaraskan dengan dagangan pusat oleh-oleh tersebut. Kemudian kios-kios di sisi timur akan diselaraskan dengan pajangan dagangan yang akan dijual," katanya.
Terkait hal itu, ia juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait, yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Surakarta untuk pengaturan aksesibilitas menuju ke area pasar.
"Harapannya DPUPR bisa menambah akses masuknya agar nanti di depan pasar ada tangga naik jadi bisa diakses dari manapun," kata Heru.
Penataan Pasar Ngudi Rejeki atau Pasar Gilingan ini rencananya akan dimulai dalam waktu dekat dan ditargetkan selesai pada Agustus mendatang. Proyek ini masuk ke dalam 20 program prioritas yang didanai oleh APBD 2024.