Ahad 21 Jan 2024 19:31 WIB

Gunung Merapi Keluarkan Guguran Awan Panas 3 Kali Hari Ini, 4 Kecamatan Kena Dampak

Hingga kini belum ada perubahan status Gunung Merapi.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Qommarria Rostanti
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas (ilustrasi). Gunung Merapi mengeluarian guguran awan panas 3 kali pada Ahad (21/1/2024). Akibatnya, 4 kecamatan terkena dampaknya.
Foto: republika
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas (ilustrasi). Gunung Merapi mengeluarian guguran awan panas 3 kali pada Ahad (21/1/2024). Akibatnya, 4 kecamatan terkena dampaknya.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- BPBD Boyolali mencatat gunung merapi luncurkan 3 kali guguran awan panas per Ahad (21/1/2024) hari ini. Akibat kejadian tersebut setidaknya ada 4 kecamatan yang terdampak abu vulkanik. 

"Ada luncuran awan panas guguran jadi ada 3 kali dengan tadi pagi. Untuk siang ini pukul 13.55 WIB dan pukul 14.12 WIB terjadi awan panas guguran ke arah barat daya. Kalau yang siang ini sebarannya relatif luas mulai dari kecamatan Tamansari, Musuk, Cepogo dan Boyolali. Sementara terkonfirmasi sampai di Boyolali Kota," kata Kepala BPBD Boyolali Suratno ketika dihubungi Republika.co.id pada Ahad (21/1/2024). 

Baca Juga

Pihaknya menerjunkan tim Reaksi Cepat untuk membagikan masker hingga memberikan imbauan kepada masyarakat. "Saya minta kepada teman teman tim Reaksi Cepat untuk turun ke jalan karena di Boyolali kota lumayan abunya tebal, sehingga dimungkinkan dapat membahayakan masyarakat pengguna jalan. saya minta untuk membagi masker dan sekaligus melakukan imbauan," katanya.

"Kebetulan informasi tersebut yang saya terima di Boyolali turun hujan jadi Alhamdulillah dapat segera menjadi bersih terkait dengan hujan abu yang baru saja turun," kata dia. 

Di sisi lain, Suratno menyebut ada peningkatan intensitas awan panas guguran mulai dari satu hingga dua pekan ini. Namun, hal tersebut tak serta merta membuat status Gunung Merapi naik. 

"Dari BPBD belum ada perubahan status Merapi. Memang akhir-akhir ini fenomena terkait dengan awan panas guguran mulai ada peningkatan, tapi belum meningkatkan status Merapi dari siaga III menjadi awas. (intensitasnya) Sekitar satu sampai dua pekan ini, tetapi paling sekali (terjadi guguran awan panas) biasa ke arah barat daya," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement