Selasa 23 Jan 2024 05:46 WIB

Orang Tua tak Setuju, 1.000 Lebih Anak di Karanganyar tak Divaksin Polio

Sweeping dilakukan dengan metode jemput bola.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Warga menunjukkan kartu vaksin polio usai anaknya mendapatkan imunisasi di Posyandu Sambirejo, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/1/2024). Kementerian Kesehatan menyatakan cakupan pelaksanaan SUB Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio per Kamis (18/1/2024) yakni mencapai 6,5 juta anak atau 76,9 persen dari total target sebanyak 8,4 juta anak sasaran yang telah menerima imunisasi polio di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sleman dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Warga menunjukkan kartu vaksin polio usai anaknya mendapatkan imunisasi di Posyandu Sambirejo, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/1/2024). Kementerian Kesehatan menyatakan cakupan pelaksanaan SUB Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio per Kamis (18/1/2024) yakni mencapai 6,5 juta anak atau 76,9 persen dari total target sebanyak 8,4 juta anak sasaran yang telah menerima imunisasi polio di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sleman dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar mencatat setidaknya terdapat 1.000 lebih anak yang tak divaksin polio lantaran orang tuanya menolak. Jumlah tersebut menyebar di hampir seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Kepala DKK Kabupaten Karanganyar, Purwati mengatakan orang tua yang menolak anaknya diimunisasi Polio berada di Kecamatan Tawangmangu, yakni sekitar 300 anak. "Sekarang ini ada 1.000-an tapi menyebar yang menolak. Tidak di satu tempat ya, merata," kata Kepala DKK Kabupaten Karanganyar, Purwati ketika dihubungi Senin (22/1/2024).

Oleh sebab itu, pihak Dinkes Karanganyar terus melakukan sweeping di lokasi-lokasi yang belum mencapai 95 persen. Sweeping dilakukan dengan metode jemput bola. 

"Itu yang menolak, sampai saat ini kita masih upayakan sweeping. Total sasaran kita melalui Puskesmas ada 98.200 anak. Ini saya perintahkan bagi yang belum mencapai 95 persen untuk di-sweeping. Kalau secara keseluruhan di Karanganyar target 95 persen sudah terpenuhi," ujarnya.

Di sisi lain, Purwati menyebutkan alasan penolakan imunisasi polio karena keyakinan. Terkait itu, pihaknya telah melakukan pendekatan dengan bantuan lintas sektoral. 

"Mereka yang menolak kita minta buat surat pernyataan penolakan. Jadi jika terjadi apa-apa tidak bisa menyalahkan pemerintah," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement