REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat total pengguna pemesanan tiket online kapal ferry secara mandiri via Ferizy terus bertambah. Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan saat ini pengguna Ferizy sudah mencapai 1,97 juta user.
“Dengan terus bertambahnya user setiap tahunnya sejak diluncurkan tahun 2020, kini pengguna Ferizy telah mendekati dua juta pengguna. Artinya, ASDP sukses menjalankan inovasi digitalisasi ticketing dalam empat tahun perjalanan transformasi bisnis perusahaan," kata Shelvy dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (24/1/2024).
Shelvy merinci jumlah user Ferizy pada periode 1 Maret 2020 hingga 31 Desember 2020 mencapai 438.105 user atau 22 persen dari total keseluruhan. Selanjutnya, jumlah pengguna pada periode 1 Januari hingga 31 Desember 2021 bertambah 354.700 user atau 18 persen dari total keseluruhan.
Lalu disusul periode 1 Januari 2022 hingga 31 Desember 2022 bertambah 527.730 pengguna atau 27 persen dari total keseluruhan. Lalu terakhir jumlah user periode 1 Januari 2023 hingga 31 Desember 2023 mencapai 655.951 pengguna atau 33 persen dari total keseluruhan.
“Dengan demikian, total user Ferizy sejak 1 Maret 2020 hingga 31 Desember 2023 mencapai 1,97 juta user,” tutur Shelvy.
Shelvy menambahkan hingga November 2023, terdapat 20 pelabuhan yang telah menerapkan sistem reservasi daring. Pelabuhan tersebut yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Ujung, Kamal, Pototano, Kayangan, Tanjung Kalian, Gorontalo, dan Pagimana.
ASDP memahami pentingnya untuk terus beradaptasi dengan tren teknologi yang terus berkembang, yang diharapkan dapat meningkatkan layanan kepada seluruh pengguna jasa. “Digitalisasi telah menjadi keharusan dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk dalam melakukan transaksi pembayaran pada layanan transportasi," ungkap Shelvy.
Menurutnya, digitalisasi sebagai bukti kontribusi ASDP dalam memperlancar konektivitas antarwilayah, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Hal tersebut bertujuan untuk turut serta dalam pengembangan ekonomi daerah melalui sektor logistik dan pariwisata.
Sebelum akhir 2008, ASDP masih menerapkan penjualan tiket secara manual di pelabuhan. Pada akhir 2008, mulai diberlakukan RFID ticketing dengan konsumen tetap membeli tiket di pelabuhan dan mendapatkan tiket keras (RFID) yang dicetak di loket pelabuhan.
Selanjutnya, pada Agustus 2018 konsumen masih membeli tiket di pelabuhan, namun sudah bisa melakukan pembayaran dengan menggunakan prepaid card (cashless) di mesin EDC. "Lalu, sejak 2020, ASDP mulai menerapkan tiket online dengan konsumen dapat membeli tiket di manapun dan kapanpun melalui web dan mobile apps Ferizy atau sales cannel Ferizy lainnya," tutur Shelvy.