REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menggelar kampanye akbar di Alun-Alun Wates, Kulong Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di sana, ia menanyai seorang warga bernama Lilik untuk memilih pendidikan gratis atau makan gratis.
Diketahui, makan siang gratis merupakan program yang ditawarkan oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Rancangan anggaran untuk mewujudkan program tersebut adalah sekira Rp 450 triliun.
"Bu mana pilihannya, sekolah gratis atau makan gratis?" tanya Ganjar kepada Lilik yang menjawab sekolah gratis, Ahad (28/1/2024).
Ganjar kemudian menanyakan alasan memilih program sekolah gratis. Lilik menjawab bahwa pendidikan adalah modal untuk anak-anaknya meraih masa depan yang lebih baik.
Ganjar pun sependapat dengan Lilik dan menyampaikan bahwa salah satu programnya adalah wajib sekolah 12 tahun dan gratis. Sebab, ia yang berasal dari keluarga miskin juga memahami sulitnya mencari uang untuk biaya sekolah.
"Maka sekolah gratis betul menjadi cita-cita kita semuanya. Saya berasal dari keluarga tidak mampu, waktu sekolah juga ngutang, bahkan pernah terlibat rentenir untuk membayar kuliah," ujar Ganjar.
Setelah itu, program pendidikan lain yang digagasnya adalah "Satu Keluarga Miskin, Satu Sarjana". Menurutnya, pendidikan merupakan solusi terbaik guna mendongkrak kualitas hidup keluarga miskin untuk mengubah nasibnya.
Karenanya, ia bersama Mahfud MD memiliki program tersebut. Sebab, pendidikan dapat menjadi alat untuk mengentaskan kemiskinan, apalagi jika didukung oleh kurikulum siap kerja bagi mereka yang mengenyam pendidikan tersebut.
"Itulah yang kemudian diharapkan nantinya mereka menjadi anak-anak hebat yang membantu kelaurganya, membantu orang tuanya, karena pasti mereka punya budi pekerti yang luhur," ujar Ganjar.