Senin 29 Jan 2024 23:53 WIB

KLHK Diminta Evaluasi Medan Zoo Terkait Kematian Empat Ekor Harimau

Padahal harimau merupakan satwa yang dilindungi.

Sejumlah relawan membersihkan kandang satwa yang terbengkalai di kebun binatang Medan Zoo, Sumatera Utara, Rabu (24/1/2024). Aksi bersih-bersih tersebut  sebagai bentuk kepedulian dari berbagai komunitas terhadap satwa yang ada di Medan Zoo.
Foto: ANTARA FOTO/Yudi
Sejumlah relawan membersihkan kandang satwa yang terbengkalai di kebun binatang Medan Zoo, Sumatera Utara, Rabu (24/1/2024). Aksi bersih-bersih tersebut sebagai bentuk kepedulian dari berbagai komunitas terhadap satwa yang ada di Medan Zoo.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara diminta melakukan evaluasi terhadap Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo terkait kematian empat ekor harimau.

"Peristiwa ini sudah terjadi berkali-kali dengan kematian harimau, dan KLHK dalam hal ini BBKSDA harus mengevaluasi penuh itu pelaksanaannya," kata Direktur Eksekutif Walhi Sumut Rianda Purba di Medan, Senin (29/1/2024).

Baca Juga

Ia melanjutkan, pengelolaan Kebun Binatang Medan harus dilakukan secara lebih serius dengan memperhatikan kesehatan satwa maupun pemenuhan hak pegawainya. Bila nantinya ditemukan pengelolaan Kebun Binatang Medan Zoo dinilai tidak serius karena mengakibatkan satwa mati, maka Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan harus mencabut izinnya sementara.

Hingga kini ada empat ekor harimau mati di Medan Zoo, masing-masing dua ekor Harimau Sumatra bernama Erha pada 3 November 2023 dan Nurhaliza pada 31 Desember 2023. Kemudian, dua ekor Harimau Benggala atas nama Avatar pada 3 Desember 2023, dan Wesa berusia sekitar 19 tahun pada 22 Januari 2024.

Padahal harimau tersebut merupakan satwa yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

"Kalau memang tidak memadai cabut saja izinnya, dan tutup sementara sampai BUMD (PUD Pembangunan) sebagai pengelola memenuhi kelayakan konservasi Medan Zoo yang memadai bagi satwa," kata Rianda.

KLHK menyatakan ikut turun tangan untuk membantu memperbaiki pengelolaan satwa di Medan Zoo. Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK Satyawan Pudyatmoko mengatakan persoalan yang sedang dialami Medan Zoo salah satunya adalah finansial sehingga berdampak pada pengelolaan satwa yang belum memenuhi standar.

"KLHK bersama Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia tengah melakukan pendampingan serta upaya perbaikan pengelolaan satwa di Medan Zoo," kata Satyawan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement