Selasa 30 Jan 2024 14:56 WIB

Pasukan Israel Mulai Bergerak di Perbatasan Lebanon

Perkembangan ini dikhawatirkan berpotensi membuka front baru dalam konflik di Gaza.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Brigadir Jenderal Israel Dan Goldfus, kiri, berdiri di dekat terowongan Hamas di bawah kuburan selama serangan darat di Jalur Gaza di Khan Younis, Sabtu, (27/1/2024).
Foto: AP Photo/Sam McNeil
Brigadir Jenderal Israel Dan Goldfus, kiri, berdiri di dekat terowongan Hamas di bawah kuburan selama serangan darat di Jalur Gaza di Khan Younis, Sabtu, (27/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pasukan Israel akan bergerak dari perbatasan Israel dengan Gaza dan dikerahkan ke perbatasan dengan Lebanon. Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Hizbullah.

"Mereka akan segera beraksi, jadi pasukan di utara akan diperkuat, pasukan yang dekat dengan kalian meninggalkan lapangan dan bergerak ke utara dan mempersiapkan apa yang akan datang," kata Gallant pada pasukan Senin (29/1/2024) malam, seperti dikutip Aljazirah.

Baca Juga

Sejak perang Israel di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023, hampir setiap hari Hizbullah dan Israel baku tembak di perbatasan Lebanon. Perkembangan ini dikhawatirkan berpotensi membuka front baru dalam konflik di Gaza.

Pada Senin kemarin, kelompok yang didukung Iran itu mengklaim menggelar 12 serangan ke posisi militer Israel. Sementara Israel menggelar serangan udara ke target-target Hizbullah di Lebanon.

Pada awal bulan ini kepala angkatan bersenjata Israel Herzi Halevi mengatakan kemungkinan dalam beberapa bulan ke depan perang akan pecah di utara "jauh lebih tinggi dibandingkan di masa lalu." Sementara itu kantor berita Wafa melaporkan, puluhan perempuan dan anak-anak terpaksa mengungsi dari tempat penampungan lembaga pengungsian PBB untuk Palestina (UNRWA) di Kota Gaza. Setelah tempat penampungan itu diserbu pasukan Israel.

Mengutip saksi mata, Wafa melaporkan pasukan Israel menangkap puluhan pria yang tinggal sementara di fasilitas UNRWA. Sementara pasukan menahan perempuan dan anak-anak di dalam fasilitas tersebut.

Wafa melaporkan para perempuan dan anak-anak yang terpaksa mengungsi mencari tempat penampungan di Rumah Sakit Baptis. Sementara Israel terus menggelar serangan dan tembakan artileri di area barat Kota Gaza. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement