REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Negara yang dikenal dengan inovasinya dalam teknologi, Jepang, akhirnya memasuki era digital yang lebih modern dengan menghentikan kewajiban penggunaan floppy disk dan CD-ROM untuk pengiriman dokumen resmi. Meskipun terkenal dengan kemajuan teknologinya, beberapa aspek birokrasi di Jepang masih tertinggal dalam penggunaan media penyimpanan yang sudah ketinggalan zaman.
Perubahan ini diinisiasi oleh Menteri Digital Taro Kono pada 2022, yang mendorong cabang-cabang pemerintahan untuk menghentikan praktik kuno ini. Salah satu yang pertama melakukan peralihan adalah Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI).
"Berdasarkan undang-undang saat ini, ada banyak ketentuan yang mengatur penggunaan media perekam tertentu seperti floppy disk mengenai metode aplikasi dan pemberitahuan," kata METI pekan lalu, dilansir Engadget, Selasa (30/1/2024).
Sejak tahun ini, METI tidak lagi mewajibkan perusahaan untuk mengirimkan data menggunakan floppy disk berdasarkan 34 peraturan. Langkah serupa juga berlaku untuk penggunaan CD-ROM, terutama jika menyangkut jumlah prosedur yang tidak ditentukan. Namun, masih ada sejumlah protokol di beberapa departemen pemerintah yang membutuhkan floppy disk, CD-ROM, bahkan MiniDisc.
Karyawan Kono mengidentifikasi sekitar 1.900 protokol di beberapa departemen pemerintah yang masih memerlukan floppy disk, CD-ROM, dan bahkan MiniDisc. Persyaratan media fisik ini juga berlaku untuk industri besar seperti pemasok utilitas, operasi penambangan, serta produsen pesawat terbang dan senjata.
Ada beberapa alasan untuk menghentikan penggunaan floppy disk. Salah satunya adalah kesulitan dalam mendapatkan floppy disk karena produsen besar terakhir, Sony, menghentikan penjualannya pada 2011. Alasan lain termasuk kapasitas penyimpanan yang terbatas, di mana beberapa tipe data, seperti gambar, dapat melebihi kapasitas maksimum floppy disk 1,4 MB.
Meskipun beberapa industri, seperti pesawat tua dan perangkat medis kuno, masih bergantung pada floppy disk untuk keperluan tertentu, perubahan ini menunjukkan dorongan untuk meninggalkan praktik kuno yang tidak lagi efisien dan sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini.