Rabu 31 Jan 2024 15:28 WIB

ITB Minta Maaf Atas Kegaduhan Pinjol Danacita

ITB mengaku ada salah tafsir karena informasi yang belum disampaikan secara lengkap

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Pimpinan rektorat ITB Prof Muhammad Abduh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan ITB (tengah), Direktur Keuangan ITB Anas maruf (tengah), Plh Sekretaris Institut ITB Taufik Hidayat (kanan) menjelaskan tentang isu uang kuliah tunggal (UKT) ITB, Rabu (31/1/2024).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Pimpinan rektorat ITB Prof Muhammad Abduh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan ITB (tengah), Direktur Keuangan ITB Anas maruf (tengah), Plh Sekretaris Institut ITB Taufik Hidayat (kanan) menjelaskan tentang isu uang kuliah tunggal (UKT) ITB, Rabu (31/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Rektorat ITB meminta maaf atas kisruh program pinjaman online  (Pinjol) untuk biaya kuliah dari Danacita yang viral di media sosial X. Mereka mengklaim program biaya kuliah menggandeng lembaga pembiayaan menjadi salah satu alternatif untuk mahasiswa.

"Pertama ingin disampaikan permohonan maaf terkait adanya hingar bingar ini karena memang adanya salah tafsir karena informasi yang belum disampaikan secara lengkap lalu ada kekagetan," ujar Prof Muhammad Abduh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan ITB di Gedung ITB, Rabu (31/1/2024).

Baca Juga

Ia mengungkapkan kampus berkewajiban membantu mahasiswa dengan permasalahan ekonomi. Selain itu, apabila didapati orangtua mahasiswa yang mampu mengalami kesulitan ekonomi di tengah perjalanan akan dicek kembali.

Abduh mengatakan alumni dan lembaga filantropi turut memberikan dukungan beasiswa untuk mahasiswa ITB yang mencapai kurang lebih Rp 80 miliar di tahun 2023. Terkait 182 mahasiswa yang kesulitan membayar uang kuliah tunggal (UKT), pihaknya memastikan mereka tetap bisa kuliah.

"Sudah dibicarakan 180-an orang ini akan mendapatkan pendaftaran khusus. Kan pendaftaran kita sistem harus jalan," katanya.

Abduh menyebutkan pihaknya juga sudah tidak memunculkan tampilan aplikasi Danacita di sistem pembayaran UKT.

Terkait program biaya kuliah melalui aplikasi pinjaman online (pinjol) Danacita, kata Abduh, kebijakan kampus terbuka terhadap seluruh mitra termasuk mitra keuangan yang ingin bekerjasama. Ia mengatakan kampus saat ini tengah melakukan integrasi di sektor ekonomi dan akademik.

"Kami memang terbuka kepada siapapun fintech yang ingin bekerja sama dengan kami. Kami butuh teknologi," kata dia.

Sebelumnya, jagad media sosial X dihebohkan oleh postingan akun ITBfess berisi tentang kampus ITB yang menawarkan mahasiswa membayar uang kuliah tunggal (UKT) menggunakan pinjaman online (pinjol) dan berbunga. Sontak postingan tersebut direspons negatif oleh kalangan warganet.

Seperti dilihat pada postingan tersebut, terdapat foto selembaran berisi informasi tentang program cicilan kuliah bulanan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Program itu bekerjasama dengan pihak ketiga.

Disebutkan di selembaran tersebut, pihak ketiga merupakan mitra resmi ITB. Selain itu terdapat program cicilan enam bulan hingga 12 bulan. Proses pengajuan tanpa down payment (DP) dan tanpa jaminan apapun.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement