Rabu 31 Jan 2024 17:18 WIB

Laba Mandiri Tembus Rp 55,1 Triliun, Pengamat Sebut Faktor Utamanya

Bank harus dapat beroperasi lebih efisien sehingga NIM bisa diturunkan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama, Direktur Manajemen Risiko Ahmad Siddik Badruddin, Direktur Utama Darmawan Junaidi, Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar dan Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo (dari kiri) berbincang sebelum menyampaikan Paparan Publik Kinerja Bank Mandiri Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (31/1/2024). Bank mandiri berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih secara konsolidasi 33,7% secara YoY menjadi Rp 55,1 triliun pada akhir tahun lalu. Capaian ini tak lepas dari keberhasilan perseroan mendorong penyaluran kredit hingga tumbuh 16,3% yoy menjadi  Rp1.398,1 triliun, yang melampaui pertumbuhan industri yang sebesar 10,38%.
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama, Direktur Manajemen Risiko Ahmad Siddik Badruddin, Direktur Utama Darmawan Junaidi, Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar dan Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo (dari kiri) berbincang sebelum menyampaikan Paparan Publik Kinerja Bank Mandiri Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (31/1/2024). Bank mandiri berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih secara konsolidasi 33,7% secara YoY menjadi Rp 55,1 triliun pada akhir tahun lalu. Capaian ini tak lepas dari keberhasilan perseroan mendorong penyaluran kredit hingga tumbuh 16,3% yoy menjadi Rp1.398,1 triliun, yang melampaui pertumbuhan industri yang sebesar 10,38%.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri berhasil berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 55,1 triliun atau tumbuh 33,7 persen secara year on year (YoY) pada 2023. Associate Director BUMN Research Group LM (Lembaga Management) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan, sejumlah faktor yang membuat kinerja Bank Mandiri melesat sepanjang 2023.   

"Kondisi ekonomi nasional di 2023 yamg kembali pada situasi normal telah mampu dimanfaatkan oleh Bank Mandiri untuk menggenjot pertumbuhan sektor kredit yang signikan," ujar Toto saat dihubungi Republika di Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Baca Juga

Hal tersebut, lanjut Toto, membuat pendapatan bunga Bank Mandiri menjadi signifikan. Toto menyampaikan, capaian tersebut juga diimbangi dengan pengelolaan NPL yang terjaga serta penghimpunan dana pihak ketiga yang meningkat cukup baik.

"Ini adalah faktor kunci indikator positif Bank Mandiri di 2023," ucap pengamat BUMN tersebut. 

Namun begitu, Toto mengatakan, Bank Mandiri tetap harus menyiapkan strategi dalam menjaga dan meningkatkan tren kinerja positif pada tahun ini. Sebagaimana bank besa lainnya di Indonesia, Toto menyampaikan, tantangan ke depan adalah bagaimana membuat struktur pendapatan bank yang lebih sehat dengan kemampuan mengoptimalkan fee based income dalam porsi yang lebih besar. 

Selain itu, sambung Toto, Bank Mandiri harus mampu menurunkan net interest margin (NIM) yang lebih kompetitif. Hal ini akan berdampak positif dan sangat membantu debitur dalam mendapatkan cost of capital yang lebih rendah. 

"Kata kuncinya bank harus dapat beroperasi lebih efisien sehingga NIM bisa diturunkan," kata Toto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement